
SURAT sentuh Pitha Haningtyas Mentari untuk Syabda Perkasa Belawa buat penyuka bulu-bulu tolak banjir air mata. Ke-2 olahragawan bulu-bulu tolak Indonesia yang memadu kasih ini mesti dipisahkan oleh maut.
Bulu tolak Indonesia dikejutkan dengan berita meninggalnya Syabda Perkasa Belawa di Senin 20 Maret 2023 lalu. Si pebulu tolak tunggal putra itu alami kecelakaan di Tol Pemalang dan mati dunia di rumah sakit sehabis mendapat perlakuan.
Dunia bulu-bulu tolak bersusah-hati. Akan tetapi, berita duka ini lebih menyerang pagi Pitha Haningtyas Mentari, yang sebagai pujaan hati Syabda Perkasa Belawa.
Pitha pun tak dapat datang di saat-saat akhir Syabda lantaran lagi ada di Swiss untuk gelaran Swiss Open 2023. Meskipun dirundung duka dalam, Pitha bersama mitranya, Rinov Rivaldy, selalu tampil di lapangan.
Sejumlah pertandingan emosional pun dilalui sampai Pitha sempat banjir tangisan di lapangan selesai kalahkan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle. Rinov/Pitha berkompetisi sampai perempatfinal di Swiss Open 2023. Mereka mundur sehabis Rinov alami cidera.
Bersamaan dengan berakhirnya debut mereka di gelaran itu, Pitha buat surat terbuka yang sentuh dan diunggah ke tempat sosial Instagram. Kata-katanya yang ikhlas bikin banyak penyuka bulu-bulu tolak kepelikan sembunyikan air matanya.
“Papoy, terima kasih sudah melukis dan memberi warna di kertas putihku. Terima kasih sudah menjadi orang yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri, keluargamu dan juga orang yang kamu sayang,” catat Pitha dalam akunnya, @phmentarii.
“Terima kasih sudah menjadi orang yang baik, yang tulus, yang penyayang juga perhatian. Terima kasih sudah mau wujudin permintaan terakhir aku untuk jagain mama. Dan, terima kasih sudah berjuang sampai “titik” yang Allah tentukan,” lanjut Pitha.
“Aku bangga sekali dengan semua yang udah kamu capai sampai pertandingan terakhirmu. Semua proses yang gak mudah tapi kamu menikmati secara personal juga kariermu,” lebih Pitha.
“Ternyata hal yg selalu papanis dan kamu ucapkan memang harus aku tanamkan lebih dalam lagi.
Tentang ‘jalanin aja tugas kita sebagai manusia’ yang kali ini, punya arti berbeda dari yang biasanya kita bahas,” lanjutnya.
“’Mowning moy’ akan menjadi awal dan ‘sleeptight, milofyu’ akan menjadi akhir dari chat-an kita setiap hari. Tapi ‘jangan lupa berdoa’ ternyata yang jadi akhir dari chat kamu ke aku, selamanya. Dan aku sadar doa lah yg bisa membuat aku deket sama kamu setiap saat,” lebih Pitha.
“Makasih yaa udah ingetin aku untuk selalu berdoa. Jangan khawatir, doaku selalu menyertai ke mana pun kamu pergi. Milofyuso poy, you’ll always be a part of me,” tandas Pitha.
Kata-kata yang sentuh dari Pitha mengundang tanggapan penuh simpati dari warganet. “Nangis lagi yaAllah. Tari kuat ,syabda pasti bahagia di sisi Allah . Semangat tari,” kata @mom*****.
Ada juga yang mengkombinasikan nama Pitha dan Syabda jadi wujud support akhlak kepadanya.. “Mentari yang sangat Perkasa,” kata @aur*****.
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.
“Ternyata hal yg selalu papanis dan kamu ucapkan memang harus aku tanamkan lebih dalam lagi.
Tentang ‘jalanin aja tugas kita sebagai manusia’ yang kali ini, punya arti berbeda dari yang biasanya kita bahas,” lanjutnya.
“’Mowning moy’ akan menjadi awal dan ‘sleeptight, milofyu’ akan menjadi akhir dari chat-an kita setiap hari. Tapi ‘jangan lupa berdoa’ ternyata yang jadi akhir dari chat kamu ke aku, selamanya. Dan aku sadar doa lah yg bisa membuat aku deket sama kamu setiap saat,” lebih Pitha.
“Makasih yaa udah ingetin aku untuk selalu berdoa. Jangan khawatir, doaku selalu menyertai ke mana pun kamu pergi. Milofyuso poy, you’ll always be a part of me,” tandas Pitha.
Kata-kata yang sentuh dari Pitha mengundang tanggapan penuh simpati dari warganet. “Nangis lagi yaAllah. Tari kuat ,syabda pasti bahagia di sisi Allah . Semangat tari,” kata @mom*****.
Ada juga yang mengkombinasikan nama Pitha dan Syabda jadi wujud support akhlak kepadanya.. “Mentari yang sangat Perkasa,” kata @aur*****.
(RDA)
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.
INDONESIA sukses dekap satu gelar dari Vietnam International Challenge 2023. Gelar itu direngkuh oleh pasangan double kombinasi, Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata.
Jafar/Aisyah berbicara dengan pasangan Thailand, Tanupat Viriyangkura/Ornnicha Jongsathapornparn. Berhadapan dengan seru di Tay Ho District Fase, Minggu (26/3/2023), Jafar/Aisyah sukses menang melalui rubber game dengan score 19-21, 21-14, dan 22-20.
Sukses ini benar-benar telah diharapkan sebelumnya. Karena, Jafar/Aisyah sebagai pasangan favorit pertama di Vietnam International Challenge 2023.
Seusai pertandingan, Jafar mengungkapkan kebahagiaannya lantaran sukses menggapai gelar juara. Aisyah mengemukakan rasa syukurnya lantaran bisa keluar dari penekanan musuh dan balik menang.
“Rasanya senang bisa juara bisa juara di sini, ini juga gelar pertama saya jadi pastinya senang bisa dapat gelar,” tutur Jafar setelah kompetisi dilansir dari keluarkan PBSI, Minggu (26/3/2023).
“Alhamdulillah senang bisa juara di Vietnam. Di awal gim kami masih ngikut pola lawan terus gim kedua makin yakin ya bisa menangin,” tambah Aisyah.
Jafar mengemukakan jika kemenangan ini dipersembahkan terhadap PBSI dan ke-2 orangtuanya. Dia mengemukakan perihal bagaimana support dari orangtua membantunya untuk tampil optimal di Vietnam International Challenge 2023.
“Gelar ini saya persembahkan terutama buat pelatih yang sudah selalu berjuang untuk kami, buat PBSI dan buat orang tua yang udah selalu support dan doain saya terutama buat mama saya yang hari ini sedang ulang tahun. Dan buat orang yg selalu dukung kami berdua,” pungkasnya.
Sebetulnya, Indonesia masih mempunyai dua wakil lain di sesi final di gelaran ini. Mereka ialah pasangan double putri Jesita Putri Miantoro/Febi Setyaningrum, dan duet double putra Alfian Eko Prasetya/Ade Yusuf Santoso.
Sayangnya, keduanya alami kekalahan. Jesita Febi ditundukkan pasangan Korea Selatan, Lee Yu Lim/Shin Seung Chan, dengan score 18-21 dan 10-21. Alfian/Ade alami nasib sama musuh double putra Korea Selatan, Jin Yong/Na Sung Seung, dengan score akhir 8-21, 6-21.
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.
“Gelar ini saya persembahkan terutama buat pelatih yang sudah selalu berjuang untuk kami, buat PBSI dan buat orang tua yang udah selalu support dan doain saya terutama buat mama saya yang hari ini sedang ulang tahun. Dan buat orang yg selalu dukung kami berdua,” pungkasnya.
Sebetulnya, Indonesia masih mempunyai dua wakil lain di sesi final di gelaran ini. Mereka ialah pasangan double putri Jesita Putri Miantoro/Febi Setyaningrum, dan duet double putra Alfian Eko Prasetya/Ade Yusuf Santoso.
Sayangnya, keduanya alami kekalahan. Jesita Febi ditundukkan pasangan Korea Selatan, Lee Yu Lim/Shin Seung Chan, dengan score 18-21 dan 10-21. Alfian/Ade alami nasib sama musuh double putra Korea Selatan, Jin Yong/Na Sung Seung, dengan score akhir 8-21, 6-21.
(RDA)
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.