Otomotif

Sejarah PO Sugeng Rahayu: Tukang Ngebut yang Pernah Dinobatkan Jadi Bus Terbaik

JAKARTA – Masyarakat Jawa Timur pastinya telah tak asing dengan perusahaan otobus (PO) Sumber Kencono. Sejarah PO Sugeng Rahayu tak dapat dipisahkan dengan reputasinya selaku raja jalanan dan sering mengebut di sejauh jalan Surabaya-Yogyakarta.

Hoby ngeblong inilah yang bikin bus yang berdiri semenjak tahun 1981 ini tak butuh diragukan dalam hal kecocok waktu. Di segi lain, hoby mengebut ini bikin PO bus ini termasyhur kerap mengenyam kecelakaan fatal.

Saat sebelum dinamai Sugeng Rahayu, Setyaki Sasongko, pemilik PO ini membentuk perusahaan dengan nama Sumber Kencono. Tetapi, sebab rekam jejak jelek karena pengemudi yang kerap ugal-ugalan di jalan dan angka kecelakaan yang tinggi, penduduk memelesetkan nama PO ini jadi “Sumber Bencono” (sumber musibah).

PO asal Sidoarjo, Jawa Timur ini mengawali upaya dengan dengan modal enam buah bus. Upaya ini berkembang cepat dan sempat dianggap selaku PO terunggul.

Hal itu dapat dibuktikan dengan penghargaan yang diterima oleh PO Sumber Kencono dari Kementerian Perhubungan di tahun 2005. 2007 dan 2008. PO Sumber Kencono dianggap selaku bus yang berikan service terunggul ke penduduk.

Hal ini berefek di rekam jejak PO ini. Juga, karena sangat seringnya kecelakaan, pemerintahan berikan sanksi berbentuk limitasi armada sampai 40%. Sanksi itu diberikan sepanjang satu minggu buat bikin PO ini kapok.

Sebab tak pengin tak henti jadi sorotan pemerintahan dan penduduk, karenanya management PO ini ambil sikap berani ke semua pengemudi yang dapat dibuktikan menyalahi peraturan. Pengemudi yang tepergok mengebut atau melewati kecepatan yang ditentukan dapat diberikan sanksi.

Semenjak waktu itu, kecelakaan di bus ini mulai turun secara penting. Anggota Bismania Indonesia Eka Prasetya menilainya bus yang ada waktu ini dapat lebih turut peraturan dan jarang-jarang yang mengebut.

“Sekarang bus Sugeng Rahayu sudah diberikan speed limiter yang memungkinkan memberikan peringatan berupa suara apabila melebihi kecepatan yang diizinkan,” jelasnya.

Menurutnya, alat itu tak cuman dipasang di bus Sugeng Rahayu, tapi pula di seluruh bus buat menghalang sopirnya ugal-ugalan di jalan.

“Sopir tetap bisa ngebut selama tahan dengan suara (speed limiter). Pelanggaran akan tetap ada, terutama pada malam hari ketika jalanan lengang dan banyak penumpang yang tidur,” ujarnya.

Back to top button