Otomotif

Sejarah Karoseri Rahayu Santosa: Perusahaan Manufaktur Tertua yang Harus Gulung Tikar

JAKARTA – Rahayu Santosa sebagai salah satu karoseri paling besar di Indonesia yang jadi berlangganan perusahaan otobus besar. Akan tetapi, perusahaan manufacturing itu mesti stop bekerja lantaran ditinggal konsumen.

Rahayu Santosa atau dikenal dengan RS, didirikan oleh Bambang Mulyadi, di 1951, di Sukasari, Bogor, Jawa Barat. Awalnya, ini sebagai perusahaan yang bergerak dalam bagian transportasi umum berbasiskan bus.

Bersamaan berjalannya waktu, Rahayu Santosa membentangkan sayapnya ke industri manufacturing dengan membikin body bus. Perusahaan ini pula menghasilkan body buat Colt T120 yang waktu itu jadi model transportasi yang begitu tenar.

Putusan itu begitu pas, lantaran karoseri Rahayu Santosa alami perubahan cepat. Pasalnya, mereka lebih focus dalam mengatur usahanya dan tahu benar apa yang diinginkan oleh konsumen.

Hal ini yang membikin karoseri Rahayu Santosa punya banyak konsumen lantaran body bus mereka lebih kuat dan bermutu. Karoseri ini punya konsumen dari PO yang ada di Jawa Barat sampai Sumatera.

Permohonan yang begitu besar membikin Rahayu Santosa dikabarkan berkompetisi dengan karoseri besar yang udah ada lebih dahulu. Juga, mereka mesti menempatkan sejumlah proses produksi ke Dusun Naggewer, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Di sana, Rahayu Santosa kerjakan peningkatan produk buat membela konsumen setia mereka. Selainnya itu, RS pula membuat anak perusahaan, PT Restindo Dayatama yang bergerak dalam pembikinan kursi bus.

Tak cuma itu, berdiri pula PT Sempurna Sentra Compositindo yang bergerak di bagian industri fiberglass. Lalu didirikan pula PT Kreasi Santosa Putra yang bergerak di bagian body repair.

Mengikut perubahan masa, karoseri Rahayu Santosa pula menghasilkan body bus double decker dengan nama Jetliner. Body itu digunakan oleh PO Paradep asal Sumatera dan pula PO Putra Pelangi asal Aceh.

Akan tetapi, di tahun 2018 karoseri Rahayu Santosa mesti stop bekerja lantaran punya persoalan keuangan. Hal ini ini berlangsung lantaran mereka telat ikuti perubahan masa dan ditinggal konsumen.

Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi content ini.

Back to top button