
JAKARTA – Sejarah PO Gunung Mulia berawal saat entrepreneur truk Gondo Wijaya ditawari buat beli armada PO Gunung Giri, di 1983. Sekitaran 4 tahun selanjutnya, dia sah menjalankan perusahaan otobus miliknya sendiri, Gunung Mulia.
Gondo menyatakan, menunjuk nama Gunung Mulia sebab argumen simpel. Gunung, menurutnya, mempunyai makna gunung dari Wonogiri. “Sementara Mulia berarti kemuliaan Tuhan,” katanya dikutip dari channel PerpalZ TV di YouTube, di Jumat (24/3/2023).
Sejarah PO Gunung Mulia. (Poto: Gondo Wijaya (kanan), pendiri PO Gunung Mulia/YouTube/PerpalZ TV)
Keadaan pasar itu bikin PO bus itu mesti berlomba dengan banyak operator ‘senior’ yang udah lebih dulu bekerja di Wonogiri, seperti PO Tunggal Dara, PO Muncul Jaya, PO ISMO, dan PO Wasis.
Sejarah PO Gunung Mulia. (Poto: Instagram/@ombussindo)
Bab jalur, PO bus ini layani sejumlah trayek, seperti Jakarta-Salatiga, Jakarta-Wonogiri, Bogor-Salatiga, Bogor-Ungaran, Solo-Jakarta, Wonogiri-Jakarta, Ungaran-Jakarta, Solo-Bogor, Wonogiri-Bogor, Salatiga-Bogor, dan Ungaran-Bogor.
Sejumlah armadanya mempercayakan chasis Hino RK8 dan Mercedes-Benz OH 1518/1526. Sementara body, ada yang digarap karoseri Adiputro, Bagaikan, sampai Restu Ibu.
Sehabis 39 tahun bekerja, Gunung Mulia selalu stabil memberi servis terpilih yang mementingkan keselamatan penumpang dan harga bersaing. Gondo Wijaya pun telah mulai mempercayai bisnisnya itu terhadap tiga putranya.*
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak turut serta dalam materi content ini.