Travel

Penertiban Turis Nakal Gencar Dilakukan, Pesona Bali Tak Luntur di Mata Wisatawan

PEMERINTAH terakhir tengah menggalakkan penertiban pelancong asing yang membikin pelanggaran di Bali. Nyatanya tindakan penertiban pelancong nakal tak membikin daya tarik Bali selaku wilayah liburan luntur sebab lawatan turis terus tinggi.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Propinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun berkata kalau penertiban pada turis luar negeri yang kerjakan pelanggaran di Pulau Dewata hingga sampai waktu ini tak memengaruhi lawatan pelancong.

“Ini kita memonitor memang belum ada pengaruh signifikan dengan adanya beberapa kegiatan terkait dengan bagaimana dari Kanwil Kumham Bali melalui imigrasi sudah melakukan deportasi, serta kepolisian sudah melakukan penertiban-penertiban di jalan raya,” kata Tjok Bagus di Kota Denpasar seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (18/3/2023).

 

Dia mengatakan kalau usaha penertiban ini dilakukan sesuai sama dengan peraturan yang diatur dalam Pergub Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Urus Kepariwisataan Bali.

“Tentu harapan kita sesuai dengan yang tertera di sana adalah inginkan wisatawan yang berkualitas, seperti menjaga memelihara tradisi yang sudah ada, jaga lingkungan termasuk tertib lalu lintas dan juga menggunakan sarana transportasi melalui usaha jasa perjalanan wisata,” ujarnya.

 

Sampai waktu ini, tertera 29 maskapal penerbangan sudah layani arah internasional ke Bali, dengan 86 negara diberikan Visa on Arrival (VoA), dan dari data yang disampaikan Dispar Bali, mulai sejak awalnya Maret 2023 jumlah seluruhnya penumpang buat arah internasional umumnya 27 ribu per hari.

Tjok Bagus menerangkan buat lawatan spesial turis luar negeri jumlahnya dapat bertambah di masa khusus, adalah normalnya dapat dilihat ada Mei, Juni, dan Juli.

 

Di Januari 2023, diketahui kalau turis luar negeri asal Rusia mendiami posisi ke-2 lawatan ke Bali, akan tetapi waktu ini status ke-2 ditempati India, sementara yang paling banyak masih Australia.

Keadaan ini tak jadikan Pemerintah provinsi Bali stop dalam kerjakan penertiban pada turis, tapi yang Tjok Bagus bisa pastikan kalau perlakuan ini bukan buat merintangi turis.

Penertiban ini dilakukan sebab munculnya pelanggaran-pelanggaran dari turis luar negeri, sementara pemerintahan mengharapkan terbentuk pariwisata yang baik dan bermutu, Tjok Bagus membandingkannya dengan Singapura.

“Di sana (Singapura) kita buang sampah saja takut, pasti masuk kantong. Buktinya orang asing bisa tertib dan itu wisman yang ke Singapura banyak. Tentu kita tidak bisa menyalahkan masyarakat lokal (yang memberi contoh), ayo kita berbenah,” tuturnya.

 Ilustrasi

Salah satu saran Gubernur Bali Wayan Koster bab mengulas atau mengambil VoA buat Rusia dan Ukraina dinilai tak dapat punya pengaruh pada lawatan wisman ke Pulau Dewata.

“Kalau saya sih optimistis, tetap Rusia Ukraina akan datang walaupun VOA-nya ditiadakan misalnya, karena memang Bali sebagai destinasi yang aman dan nyaman, itu yang dicari. Turis kan pasti yang dicari aman nyaman dulu, dan kita jauh lebih aman sebagai destinasi dunia pariwisata,” tutup Kepala Dispar Bali.

Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak turut serta dalam materi conten ini.

Back to top button