Ekonomi

Pemerintah Diminta Turun Tangan soal Harga Bahan Pokok Naik Jelang Ramadhan 2023

JAKARTA – Pemerintah diminta menjaga harga bahan primer menjelang Ramadhan 2023.

Ketua DPP Partai Perindo Yerry Tawalujan memperjelas pemerintahan tidak boleh hingga sampai kalah dengan banyak pedagang yang sering punyai naluri buat meningkatkan harga pangan.

 

Lantaran menurutnya, pemerintahan punyai kekangan buat memperhatikan harga pangan itu.

“(Pemerintah) jangan kalah dengan insting pedagang yang secara insting langsung menaikkan harga. Pemerintah secara insting juga harus langsung menekan harga karena kan sudah tau ini siklus tahunan (harga-harga pangan) pasti akan naik,” katanya waktu berbicara di MNC Trijaya, Sabtu (18/3/2023).

Oleh lantaran itu, Yerry minta kesungguhan pemerintahan, Tubuh Pangan Nasional (Bapanas) dan DPR RI buat betul-betul turun langsung ke lapangan dan menyaksikan langsung di pasar-pasar.

 

Maka dari itu bila ada harga pangan yang naik-turun, langsung ada langkah-langkah terarah yang dilakukan Bapanas.

Baca Pun: Ketahui Rugi Beli Mobil Sisa Banjir

Dia pun memandang, datangnya orang dari pemerintahan yang langsung memeriksa harga ke pedagang-pedagang di pasar tentu dengan naluri pedagang kerap kali meningkatkan harga itu pun dapat ketidaktahuan.

“Makanya Pak Jokowi selalu turun kepasar kan sebagai simbol bahwa iniloh pemerintah hadir, presiden hadir turun langsung. Nah kalau presiden turun langsung pembantu-pembantu presiden hrsnya lebih rajin lagi turun ke masyrakat,” tegasnya.

“Bahkan kalo saya juga di DPR, di komisi 4, saya akan turun langsung ke pasar unguk cek, oh ini gak sesuai loh. Ayo dong pemerintah turun supaya ada dampak psikologisnya ke pedagang-pedagang. Eh pedagang gak bisa main harga senaknya loh, dengan insting pedagang yang suka naikkan harga kami (pemerintah) yangg punya kendali dan pemerintah ada power untuk kendalikan harga,” pungkasnya.

Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak turut serta dalam materi kontent ini.

Back to top button