
NASIB pilu juara dunia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, kalah jauh dari double putra Malaysia yang terdegradasi dari pelatnas BAM bakal dibahas dalam artikel ini. Sebagai halnya diketahui, Aaron Chia/Soh Wooi Yik sebagai double putra pertama asal Malaysia, yang terus jadi unggulan.
Bahkan juga, Aaron/Soh bisa jadi juara dunia di 2022. Di saat itu, mereka meruntuhkan pasangan Indonesia, Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan dalam dua gim langsung, 21-19 dan 21-14.
Dapat namun, nasib pilu mendekati pasangan nomor dua dunia itu. Aaron/Soh masih kalah dari double putra Malaysia lainnya yakni Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Meski sebenarnya, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi sebagai double Malaysia, yang sempat terdegradasi di Pelatnas Liga Bulu-bulu Tepis Malaysia (BAM) di 2021. Akan tetapi, Ong/Teo perlihatkan kerja kerasnya.
Ong/Teo bisa perlihatkan kapasitas apiknya di awalnya musim 2023. Terkini, Ong/Teo sukses tembus final Swiss Open 2023.
Akan tetapi sayangnya, Ong/Teo tidak berhasil jadi juara. Mimpinya dikandaskan wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dalam pertempuran dahsyat tiga gim, 19-21, 21-17, dan 17-21.
Di segi lain, perolehan itu lebih baik daripada Aaron/Soh. Di Swiss Open 2023, Aaron/Soh mesti tergusur di set ke-2.
Aaron/Soh kalah dari wakil Jepang, Akira Koga/Taichi Sato, 21-17, 16-21, dan 17-21. Bahkan juga, catatan bikin malu itu hingga disinggung oleh BWF dalam account Twitter sah mereka.
“Ong Yew Sin/Teo Ee Yi saat ini memenangkan lebih banyak pertandingan (9 kali) dari Aaron Chia/Soh Wooi Tik tahun ini,” tuliskan BWF, dikutip dari Twitter Senin (27/3/2023).
“Mereka (Ong/Teo) juga memiliki presentase kemenangan lebih tinggi (68,8 persen) vs Aaron/Soh (50 persen) sejak mereka menjadi juara dunia pada Agustus 2022,” timpal BWF.
Sekedar data, Aaron/Soh betul-betul sering tidak berhasil juara di kejuaraan BWF World Tour. Meski sebenarnya, mereka dengan status juara dunia tahun lalu.
Bahkan juga, Aaron/Soh sendiri cuma bisa keluar menjadi runner up di BWF World Tour sekitar tiga kali. Itu pun ditorehkan di musim 2019 lalu.
Catatan itu tidak serupa dari Ong/Teo. Dalam perjalanannya mereka bisa jadi juara Thailand Masters 2021. Setelah itu, Ong/Teo sukses mengandaskan juara All England 2022, Bagas Maulana/Shohibul Fikri di perempatfinal Swiss Open 2023.
Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.
“Ong Yew Sin/Teo Ee Yi saat ini memenangkan lebih banyak pertandingan (9 kali) dari Aaron Chia/Soh Wooi Tik tahun ini,” tuliskan BWF, dikutip dari Twitter Senin (27/3/2023).
“Mereka (Ong/Teo) juga memiliki presentase kemenangan lebih tinggi (68,8 persen) vs Aaron/Soh (50 persen) sejak mereka menjadi juara dunia pada Agustus 2022,” timpal BWF.
Sekedar data, Aaron/Soh betul-betul sering tidak berhasil juara di kejuaraan BWF World Tour. Meski sebenarnya, mereka dengan status juara dunia tahun lalu.
Bahkan juga, Aaron/Soh sendiri cuma bisa keluar menjadi runner up di BWF World Tour sekitar tiga kali. Itu pun ditorehkan di musim 2019 lalu.
Catatan itu tidak serupa dari Ong/Teo. Dalam perjalanannya mereka bisa jadi juara Thailand Masters 2021. Setelah itu, Ong/Teo sukses mengandaskan juara All England 2022, Bagas Maulana/Shohibul Fikri di perempatfinal Swiss Open 2023.
(HTE)
Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.
KISAH hilang ingatan Anthony Ginting di China Open 2018 bakal dibahas Okezone dalam artikel ini. Pebulu tolak tunggal putra Indonesia itu pernah membinasakan Viktor Axelsen sampai Kento Momota buat sikat gelar juara China Open 2018.
Ya, pemilik nama komplet Anthony Sinisuka Ginting itu mendapat gelar juara China Open 2018 selesai menang atas jago Jepang, Kento Momota, di partai final. Main di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, September 2018 lalu, Anthony Ginting menang dua gim, 23-21 dan 21-19 dalam tempo 63 menit.
Jauh saat sebelum mengandaskan Kento Momota, Anthony Ginting mesti lewat jalan curam buat menggapai final China Open 2018. Olahragawan kelahiran Cimahi itu ada dengan posisi non teratas.
Akan tetapi siapa duga, Anthony Ginting bisa perlihatkan kelasnya di China Open 2018. Di set pertama China Open 2018, Anthony Ginting sukses menanggulangi wakil China, Lin Dan dengan score 22-24, 21-5, dan 21-19.
Sehabis singkirkan Lin Dan, Anthony Ginting pastikan langkahnya ke 16 besar China Open 2018. Di perputaran ke-2 alias set 16 besar, Anthony Ginting membinasakan Victor Axelsen.
Tampil dengan motivasi tinggi, Anthony Ginting bisa menanggulangi perlawanan wakil Denmark itu dengan score 21-18 dan 21-17. Anthony Ginting pun berhasil lolos ke perempatfinal.
Setelah itu di perempatfinal China Open 2018, Anthony Ginting kembali mengamuk. Ia sukses menang atas wakil China, Chen Long dalam rubber gim dengan score 18-21, 22-20, dan 21-16.
Bersambung di partai semi-final China Open 2018, Anthony Ginting berjumpa dengan wakil Taiwan, Chou Tien-chen. Tampil menggila, Anthony Ginting menjungkalkan wakil Taiwan itu dengan score 12-21, 21-17, dan 21-15.
Hasil itu bikin Anthony Ginting berhasil lolos ke final China Open 2018. Tampil memesona di final, olahragawan 26 tahun itu pun digdaya membinasakan jago Jepang waktu itu yaitu Kento Momota dengan score 23-21, dan 21-19 dalam tempo 63 menit.
Dengan hasil itu, Anthony Ginting pun punya hak mempunyai gelar juara China Open 2018. Lihat histori ini, akankah Anthony Ginting kembali perlihatkan tajinya di sejumlah kejuaraan ke depan? Menarik buat dinantikan.
Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.
Bersambung di partai semi-final China Open 2018, Anthony Ginting berjumpa dengan wakil Taiwan, Chou Tien-chen. Tampil menggila, Anthony Ginting menjungkalkan wakil Taiwan itu dengan score 12-21, 21-17, dan 21-15.
Hasil itu bikin Anthony Ginting berhasil lolos ke final China Open 2018. Tampil memesona di final, olahragawan 26 tahun itu pun digdaya membinasakan jago Jepang waktu itu yaitu Kento Momota dengan score 23-21, dan 21-19 dalam tempo 63 menit.
Dengan hasil itu, Anthony Ginting pun punya hak mempunyai gelar juara China Open 2018. Lihat histori ini, akankah Anthony Ginting kembali perlihatkan tajinya di sejumlah kejuaraan ke depan? Menarik buat dinantikan.
(Ram)
Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.