Sports

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Rian Ardianto ke Final, Indonesia Selalu Raih 1 Gelar Juara di All England sejak 2016

BIRMINGHAM – Dua double putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sukses ambil langkah ke final All England 2023 yang bakal dihelat di Minggu (19/3/2023). Dengan demikian, Tim Merah-Putih menegaskan akan terus bawa pulang satu gelar dari pertandingan badminton paling tua di dunia itu sejak 2016 alias delapan tahun paling akhir.

Teciptanya all Indonesian final di bidang double putra All England 2023 membentuk suatu catatan manis buat wakil Tanah Air di pertandingan bulu-bulu tolak paling tua di dunia itu. Karena Indonesia dipastikan terus bawa satu gelar juara All England sejak 2016 lampau.

Jadi, dalam tujuh edisi paling akhir All England, Indonesia sedikitnya terus memberikan satu wakil buat dapat jadi juara di pertandingan super 1000 itu. Terkecuali di edisi 2021 di mana mereka dipaksa mundur lantaran ada satu pesawat dengan orang yang terkena Covid-19.

Terkini di edisi 2023 ini, gelar juara udah nyata hadir dari bidang double putra. Hal itu tak lepas dari kesuksesan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tembus ke final yang bakal berlangsyung di Minggu (19/3/2023) malam WIB kelak.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Pastilah siapa pun yang menang di final itu, masih tetap wakil Indonesia yang juara. Dalam perjalanan ke arah ke final, Fajri -sebutan Fajar/Rian- menyikat utusan China, He Jiting/Zhou Haodong dengan score 21-19 dan 21-17.

Sementara itu si duet senior Tanah Air menggebuk wakil Negeri Korden Bambu lainnya yaitu, Lubang Weikeng dan Wang Chang melalui perlawanan ketat sepanjang tiga gim yang usai dengan score 21-15, 19-21 dan 29-27.

Lalu siapa saja yang pernah juara di All England dalam delapan tahun paling akhir? Di 2016, duet double gabungan, Praveen Jordan/Debby Susanto, tampil menjadi juara. Lalu, Praveen kembali naik tribun pertama empat tahun lalu dengan pasangan anyarnya, Melati Daeva Oktavianti.

Lalu, dua gelar juara All England di edisi 2017 dan 2018 direngkuh oleh eks pasangan nomor satu dunia double putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Lalu, Ahsan/Hendra mencapai gelar ke-2 mereka di pertandingan Super 1000 itu di 2019 selesai sebelumnya jadi yang terpilih di edisi 2014.

Paling akhir, pasangan muda double putra, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, naik tribun pertama di edisi 2022. Waktu itu, mereka menggulung The Daddies dengan score 21-19 dan 21-13.

(*1*)

Dengan melajunya Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra ke final edisi 2023 ini, jadi partai All Indonesian Finals di bidang double putra All England berlangsung secara beruntun. Tentunya layak ditunggu siapakah yang akan memeluk gelar juara untuk Indonesia di tahun ini.

Apa The Daddies akan menyikat gelar ketiga mereka di All England? Atau malah Fajar/Rian yang mencapai gelar pertama mereka di arena itu yang bakal jadi gelar Super 1000 ke-2 mereka tahun ini berakhir naik tribun pertama di Malaysia Open 2023 di Januari lalu.

Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak turut serta dalam materi content ini.

Lalu siapa saja yang pernah juara di All England dalam delapan tahun paling akhir? Di 2016, duet double gabungan, Praveen Jordan/Debby Susanto, tampil menjadi juara. Lalu, Praveen kembali naik tribun pertama empat tahun lalu dengan pasangan anyarnya, Melati Daeva Oktavianti.

Lalu, dua gelar juara All England di edisi 2017 dan 2018 direngkuh oleh eks pasangan nomor satu dunia double putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Lalu, Ahsan/Hendra mencapai gelar ke-2 mereka di pertandingan Super 1000 itu di 2019 selesai sebelumnya jadi yang terpilih di edisi 2014.

Paling akhir, pasangan muda double putra, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, naik tribun pertama di edisi 2022. Waktu itu, mereka menggulung The Daddies dengan score 21-19 dan 21-13.

(*1*)

Dengan melajunya Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra ke final edisi 2023 ini, jadi partai All Indonesian Finals di bidang double putra All England berlangsung secara beruntun. Tentunya layak ditunggu siapakah yang akan memeluk gelar juara untuk Indonesia di tahun ini.

Apa The Daddies akan menyikat gelar ketiga mereka di All England? Atau malah Fajar/Rian yang mencapai gelar pertama mereka di arena itu yang bakal jadi gelar Super 1000 ke-2 mereka tahun ini berakhir naik tribun pertama di Malaysia Open 2023 di Januari lalu.

(RNR)

Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak turut serta dalam materi content ini.

KARMA selebrasi duluan, Lubang Weikeng/Wang Chang malah dipermalukan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di semi-final All England 2023. Karena selesai selebrasi itu, Lubang/Wang malah kalah dan tumbang dari arena super 1000 itu.

Ya, Lubang/Wang mau tak mau mesti mengaku kedahsyatan Ahsan/Hendra. Tampil di Utilita Tempat, Birmingham, Inggris, di Sabtu 18 Maret 2023, double putra asal China itu kalah dengan score 15-21, 21-19, dan 27-29.

Pertempuran menantang Ahsan/Hendra itu pun termasuk sangatlah hebat. Minimal perlu waktu 1 jam 8 menit buat tentukan siapa juara dari perlawanan itu dan memiliki hak berhasil lolos ke final All England 2023.

Tentunya yang sangat hebat berlangsung di gim ketiga. Terpenting saat Ahsan/Hendra udah sentuh 20 point dan tinggal perlu satu angka kembali.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Tapi, saat hal itu berlangsung Lubang/Wang mampu membikin score jadi berimbang 20-20 yang bermakna jus. Mau tak mau juara ditentukan lewat siapa yang cetak kelebihan dua point lebih dahulu.

Di waktu sanggup menyamai score jadi 20-20, emosi Lubang/Wang meluap-luap maka mereka mengerjakan selebrasi senang. Pastilah hal itu lumrah, lantaran mereka hampir kalah apabila point itu jadi punya The Daddies –nama Ahsan/Hendra.

Point yang Lubang/Wang capai memberi impian buat mereka merampas kemenangan. Tentunya selebrasi itu lumrah disaat poin-poin penting itu.

Cuma saja, suka ria Lubang/Wang membikin segi Ahsan/Hendra pula tambah bergairah. Karena kemungkinan buat tutup laga lebih cepat mesti terlambat.

Ke-2 pasangan selanjutnya lebih bernafsu dan main bergelora. Tak sangsi score sampai 29-27 dan dimenangkan oleh Ahsan/Hendra.

Selanjutnya apa selebrasi duluan yang dilakukan Lubang/Wang merupakan karma? Tentunya hal itu merupakan hal yang lumrah, cuma saja Ahsan/Hendra malah lebih turut bergairah buat merampas kemenangan di pertandingan itu.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Selanjutna, Ahsan/Hendra bakal menentang wakil Indonesia lainnya, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final All England 2023 yang digelar di Minggu (19/3/2023) malam WIB.

Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak turut serta dalam materi content ini.

Point yang Lubang/Wang capai memberi impian buat mereka merampas kemenangan. Tentunya selebrasi itu lumrah disaat poin-poin penting itu.

Cuma saja, suka ria Lubang/Wang membikin segi Ahsan/Hendra pula tambah bergairah. Karena kemungkinan buat tutup laga lebih cepat mesti terlambat.

Ke-2 pasangan selanjutnya lebih bernafsu dan main bergelora. Tak sangsi score sampai 29-27 dan dimenangkan oleh Ahsan/Hendra.

Selanjutnya apa selebrasi duluan yang dilakukan Lubang/Wang merupakan karma? Tentunya hal itu merupakan hal yang lumrah, cuma saja Ahsan/Hendra malah lebih turut bergairah buat merampas kemenangan di pertandingan itu.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Selanjutna, Ahsan/Hendra bakal menentang wakil Indonesia lainnya, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final All England 2023 yang digelar di Minggu (19/3/2023) malam WIB.

(RNR)

Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak turut serta dalam materi content ini.

Back to top button