Techno

Mengenal Panda Merah, Hewan Imut yang Ternyata Tidak Ada Hubungannnya Sama Sekali dengan Panda

Panda merah? Waktu dengar kata Panda, pastinya Anda memikirkan hewan seperti beruang besar punya warna hitam-putih yang cinta konsumsi bambu. Itu merupakan panda raksasa tidak sama dengan panda merah. Panda merah ukurannya jauh lebih kecil.

Ukuran panda merah kurang lebih sebesar kucing. Mereka miliki ekor yang panjang dan hidup di rimba daratan tinggi yang kerap hujan.

Panda merah biasa ditemukan di pegunungan Nepal, Myanmar, dan negeri Tiongkok. Tapi, Anda pula dapat melihatnya di kebun binatang di semua dunia, tergolong di Indonesia.

Percayakah Anda jika panda merah tak miliki jalinan kekeluargaan dengan panda raksasa? Ke-2 spesies ini bahkan juga tidak sama spesies, namunmereka memanglah kelihatan sedikit serupa.

Mereka berdua miliki paras bundar yang menggemaskan dan wujud telinga yang serupa. Pastilah saja, mereka berdua pula ditutupi bulu-bulu yang cukup lebat. Panda merah miliki bentuk seperti paduan dari panda raksasa dan rakun yang miliki bulu-bulu punya warna kemerahan.

Dilansir dari beberapa sumber, nyatanya panda merah dan panda raksasa miliki satu kecocokan kembali. Mereka berdua senang makan bambu! Tapi, panda merah pula konsumsi makanan lain. Mereka pula menggemari buah, akar-akaran, dan telur. Panda merah pula adalah pemanjat yang top.

Panda merah memakai pohon menjadi tempat berlindung, mereka sembunyi di atas pohon buat menghidari predator. Seusai memanjat pohon, panda merah pula berjemur di dahan-dahannya.

Memanjat pohon bukan cuma satu langkah panda merah menghindar predator. Warna mereka pula menolong buat perlindungan diri dari predator. Bulu-bulu mereka punya warna merah tua, dekati warna karat. Hal ini memungkinkannya mereka buat berkamuflase di lingkungan alaminya.

Panda merah dapat bersatu dengan lumut coklat kemerahan yang kerap ditemukan di komunitas mereka. Hal ini menolong mereka sembunyi di saat mereka penting.

Kalau Anda jalan melalui panda merah di alam liar, Anda barangkali tak bakal menyadarinya! Itu sebab panda merah umumnya miliki karakter yang cukup pemalu. Mereka tak menggeram seperti panda raksasa atau mendesis seperti rakun.

Kadang, mereka keluarkan nada yang disebut “huff-quack”. Nada ini seperti kombinasi di antara nada bebek dan dengusan babi. Umumnya, panda merah cuman keluarkan nada “huff-quack” kalau mereka lagi bergairah.

Sayangnya, panda merah merupakan spesies yang terancam musnah. Deforestasi udah sebabkan komunitas mereka berkurang dalam sejumlah dasawarsa paling akhir. Sejalan dengan bertambah sempitnya ruangan gerak alami mereka, jumlah panda merah di alam liar pula bertambah menyusut.

Panda merah pula hadapi teror dari beberapa pemburu liar yang tak bertanggung jawab. Manusia memakai bulu-bulu mereka buat bikin topi dan mantel.

Pemburu terkadang tak berniat tangkap mereka dalam jebakan waktu memburu babi rimba dan rusa. Persoalan-masalah ini bertambah turunkan komunitas panda merah.

Waktu ini, barangkali cuman ada sekitaran 2.500 panda merah di alam liar. Jumlah mereka udah turun mencolok sepanjang 50 tahun paling akhir. Beberapa akademikus mengharap komunitas panda merah bisa semakin bertambah kalau kita perlambat pemburuan dan penggundulan rimba. Makhluk dengan bulu ini barangkali kelihatan lucu dan menggemaskan, akan tetapi penting buat diingat jika mereka merupakan hewan liar.

Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak berperan dalam materi kontent ini.

Back to top button