Techno

Mengapa Manusia Menciptakan Matahari Buatan?

Energi dari matahari merupakan hasil dari proses yang disebut fusi nuklir. Ini merupakan reaksi yang berlangsung di pokok Matahari. Di sana, panas dan gravitasi berlebihan mengganti atom hidrogen jadi helium. Proses itu melepas energi yang lantas memancar sampai keluar ke tata surya.

Waktu beberapa tahun, beberapa cendekiawan coba membikin fusi nuklir di Bumi. Lalu, apa tujuannya? Dilansir dari Wonderopolis, nyatanya fusi nuklir dapat memberikan manusia sumber energi bersih.

Ini bisa menolong turunkan emisi karbon dan tingkat gas rumah kaca di atmosfer. Hal inilah yang bawa beberapa cendekiawan menghasilkan ide buat membikin matahari produksi.

Apa sesungguhnya yang dikatakan dengan “matahari buatan”? Apa manusia membikin bola gas raksasa super panas yang bisa memanasi planet jauh dari pusat tata surya kita? Pastilah saja tak. Atau, minimal, belum di tingkat itu. Kebalikannya, matahari produksi yang diciptakan waktu ini merupakan reaktor fusi nuklir.

BACA JUGA:Mengapa Matahari Tampak Warna Kuning?

Mengapa Manusia Menciptakan Matahari Buatan?

Di tahun 2017, German Aerospace Center (DLR) mengabarkan pembikinan sama dengan reaktor fusi nuklir. Reaktor ini disebut “Synlight” dan bisa gapai temperatur 3000 °C. Pembikin Synlight sampai mengklaim bisa hasilkan 10.000 kali lebih banyak sinar ketimbang yang secara alami gapai Bumi dari Matahari.

Tak cuman Synlight, nyatanya negeri Tiongkok pun membikin Matahari produksi di tahun 2020. Matahari produksi itu disebut “HL-2M Tokamak”, reaktor ini gunakan medan magnet dan gapai temperatur 150 juta °C, jadi HL-2M Tokamak sepuluh kali lebih panas dari Matahari asli.

Banyak yang mengharap matahari produksi ini jadi sumber energi di waktu depan. Orang-orang di semua dunia lebih panik terkait pengubahan cuaca dan naiknya permukaan laut. Mereka mengharap fusi nuklir bakal tawarkan sumber energi yang lebih terus-terusan.

(dra)

Back to top button