
JAKARTA – PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) sah menuliskan sahamnya di Bursa Effect Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (1/2/2023).
Di perdagangan pertama, harga saham produsen kayu lapis ini naik 27,11% ke tingkat Rp150 per saham, di mana sebelumnya harga penawaran yang ditetapkan sebesar Rp118 per saham.
Sampai waktu 09.10 WIB, harga saham FWCT naik 34,75% ke tingkat Rp159. Mengenai, volume saham yang diperdagangkan tercantum sekitar 8,39 juta, dengan nilai bisnis gapai Rp1,33 miliar. Dan frekuensinya sekitar 3.241 kali.
“Pada 2020 muncul Covid-19, sehingga semua pihak mulai berpikir akan bahaya. Syukur kita bisa melewati hal itu dengan tim yang berpengalaman dan berdedikasi tinggi. Hal itu menjadi salah satu faktor utama yang meyakini kita untuk melantai di bursa hari ini,” kata Direktur Pokok FWCT, Budi Tjahjadi dalam Seremoni Pendataan Pertama Saham FWCT di Gedung Bursa Effect Indonesia, Rabu (1/2/2023).
Budi mengutarakan, dalam implementasi penawaran umum pertama saham atau initial public offering (IPO) perseroan, jumlah investor yang masuk tercantum sekitar lebih dari 27 ribu dan mengenyam oversubsribed 344 kali. Ia menyebutkan, perolehan itu berarti ada keyakinan investor dan bantuan dari beragam faksi berkaitan.
Baca Pula: Hadirkan Acara Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Pelayanan buat Produk Server dan Storage
“Kita berdoa mudah-mudahan perusahaan bisa terus berkembang dan bertahan. Kita harus tetap mempertahankan, tidak hanya stakeholder tapi karyawan juga bisa terus berjuang bersama kami,” papar Budi.
Dalam IPO ini, perseroan tawarkan sekitar 375 juta saham atau 20,00% dari keseluruhan modal ditempatkan dan disetor. Produsen kayu lapis ini membidik dana fresh sebesar Rp44,25 miliar.
Perseroan dapat gunakan seputar 79% dari dana hasil IPO buat berbelanja modal berbentuk pembelian mesin-mesin produksi inti, seperti rotary barker, spindle-less, continuous dryer, press dryer, glue spreader, cold press, hot press, panel saw, sander calibrating dan sander finishing.
Berkaitan pembelian mesin-mesin produksi itu, perseroan sudah tanda-tangani surat penawaran dari Linyi Free Trade Zone Jincan Supply Chain Co Ltd, Fuzhou Mutian Import & Export Co Ltd, Shandong Beautiful Machinery Co Ltd di 3 Januari 2023 lalu. Mengenai, perseroan rencana buat lakukan pembelian atas semasing mesin produksi inti itu lekas selesai diperolehnya dana hasil penawaran umum atau selambatnya kwartal pertama tahun 2023.
Setelah itu, seputar 16% dari dana hasil IPO dapat digunakan buat berbelanja modal berbentuk pembelian mesin-mesin produksi simpatisan seperti boiler, forklift dan knife grinder.
Dalam hal ini, perseroan pula sudah tanda-tangani surat penawaran dari Fuzhou Mutian Import & Export Co Ltd, Linyi Free Trade Zone Jincan Supply Co Ltd, dan PT Traktor Nusantara di 3 Januari 2023, dan rencana buat lakukan pembelian atas semasing mesin produksi simpatisan itu lekas selesai diperolehnya dana hasil penawaran umum atau selambatnya kwartal pertama tahun 2023.
Argumen pembelian baik buat mesin-mesin produksi inti dan produksi simpatisan itu ialah buat menaikkan kemampuan produksi perseroan, sehubungan dengan dapat terpenuhinya titik utilisasi dari semasing mesin yang dimiliki perseroan waktu ini. Sementara, tersisa dana IPO dapat digunakan buat modal kerja untuk memberi dukungan operasional perseroan di antara lain, buat pembayaran pembelian bahan baku ke penyedia.