
KISAH Marc Marquez yang sakit hati membara kepada Valentino Rossi karena kejadian bentrokan di MotoGP Belanda 2015 bakal dibicarakan Okezone di artikel ini. The Baby Alien-julukan Marc Marquez- terasa marah habis tersangkut kejadian dengan The Doctor -julukan Valentino Rossi- di MotoGP Belanda 2015.
Hal itu diungkapkan oleh eks kawan setim Valentino Rossi di Yamaha, Jorge Lorenzo, sejumlah waktu lalu. Menurut Jorge Lorenzo, gara-gara kerap tersangkut kejadian bentrokan dengan Valentino Rossi, Marc Marquez pun tak mau lihat The Doctor waktu memenangi MotoGP 2015.
“Kekesalan Marc (Marquez) memuncak usai apa yang terjadi di Assen (Belanda). Saat itu Marc dan Valentino bersinggungan di tikungan terakhir dan saling menyalahkan satu sama lain,” kata Jorge Lorenzo, mencuplik dari Tuttomotoriweb, Rabu (15/3/2023).
Juga, menurut Jorge Lorenzo, bintang Repsol Honda itu mempunyai visi yang tak sportif, yaitu cederai peraturan olahraga balapan si kuda besi itu. Di mana, Marc Marquez malas lihat Valentino Rossi juara MotoGP 2015 saat itu.
“Sejak saat itu, Marquez tidak ingin lagi melihat Valentino memenangkan Kejuaraan Dunia,” lanjut Jorge Lorenzo.
Buat diketahui, Marc Marquez memanglah cenderung menyuport Jorge Lorenzo menjadi juara MotoGP 2015 berkat sama berasal dari Spanyol. Lantaran lebih menyuport Jorge Lorenzo, Marc Marquez pun tutup gerakan Valentino Rossi di seri ke-16 MotoGP 2015 yang terjadi di Circuit Philip Island, Australia.
Start dari status paling depan, Marc Marquez berniat tak langsung melejit ke depan. Karena, apabila ia langsung melejit ke depan, ditakutkan Valentino Rossi finish di depan Jorge Lorenzo yang automatic dekatkan The Doctor dengan gelar juara MotoGP 2015.
Waktu itu, The Baby Alien pilih turut beradu dengan tiga pebalap paling depan, yaitu Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Andrea Iannone. Saat lihat status Jorge Lorenzo udah cukup aman buat finish di status dua, Marc Marquez mengerjakan manuver di lap paling akhir dan finish di status pertama.
Selanjutnya, Jorge Lorenzo susul di status dua, dan Valentino Rossi di status keempat. Tak stop hingga sampai di sana, kejadian tak terabaikan terwujud di seri ke-17 yang digelar di MotoGP Malaysia 2015.
Biarpun start ke-2, Marc Marquez malas langsung melejit dan malah berkesan menutup-nutupi Valentino Rossi yang start dari status ketiga. Di waktu bertepatan, sewaktu Marc Marquez tutup Valentino Rossi, status satu dan dua ditempati Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo.
Geram tanpa henti dihalang-halangi, Valentino Rossi pun menyenggol Marc Marquez sampai jatuh. Menyebabkan, Valentino Rossi mesti start dari status sangat buncit di seri terakhir MotoGP 2015.
Waktu saat sebelum race MotoGP 2015 terakhir dilangsungkan, Valentino Rossi menduduki posisi teratas classement dengan 312 point. The Doctor unggul tujuh angka dari kawan setim sekalian rivalnya, Jorge Lorenzo di tempat ke-2.
Lalu tak mau lihat Valentino Rossi juara MotoGP 2015, Marc Marquez pun masih coba menolong Jorge Lorenzo di seri terakhir. Start dari status dua, The Baby Alien coba menutup-nutupi Dani Pedrosa biar tak naik ke depan. Akhirnya, Jorge Lorenzo finish di status pertama, disusul Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
Sementara itu, Valentino Rossi pun cuma finish di status keempat dan tidak sukses jadi jawara MotoGP 2015. Di selanjutnya, Jorge Lorenzo sukses mengambil juara MotoGP 2015 dengan 330 angka, unggul lima point dari Valentino Rossi di tempat ke-2.
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.
Selanjutnya, Jorge Lorenzo susul di status dua, dan Valentino Rossi di status keempat. Tak stop hingga sampai di sana, kejadian tak terabaikan terwujud di seri ke-17 yang digelar di MotoGP Malaysia 2015.
Biarpun start ke-2, Marc Marquez malas langsung melejit dan malah berkesan menutup-nutupi Valentino Rossi yang start dari status ketiga. Di waktu bertepatan, sewaktu Marc Marquez tutup Valentino Rossi, status satu dan dua ditempati Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo.
Geram tanpa henti dihalang-halangi, Valentino Rossi pun menyenggol Marc Marquez sampai jatuh. Menyebabkan, Valentino Rossi mesti start dari status sangat buncit di seri terakhir MotoGP 2015.
Waktu saat sebelum race MotoGP 2015 terakhir dilangsungkan, Valentino Rossi menduduki posisi teratas classement dengan 312 point. The Doctor unggul tujuh angka dari kawan setim sekalian rivalnya, Jorge Lorenzo di tempat ke-2.
Lalu tak mau lihat Valentino Rossi juara MotoGP 2015, Marc Marquez pun masih coba menolong Jorge Lorenzo di seri terakhir. Start dari status dua, The Baby Alien coba menutup-nutupi Dani Pedrosa biar tak naik ke depan. Akhirnya, Jorge Lorenzo finish di status pertama, disusul Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
Sementara itu, Valentino Rossi pun cuma finish di status keempat dan tidak sukses jadi jawara MotoGP 2015. Di selanjutnya, Jorge Lorenzo sukses mengambil juara MotoGP 2015 dengan 330 angka, unggul lima point dari Valentino Rossi di tempat ke-2.
(RNR)
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.
PORTIMAO – Pebalap Tim Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli terasa ada penambahan dari motor YZR-M1 yang bakal ia tunggangi di MotoGP 2023 kelak. Akan tetapi, secara total, Morbidelli selalu terasa motor Yamaha itu masih kalah dari tim-tim pabrikasi lain.
Penilaian itu Morbidelli ketahui habis jalani tes pramusim di Circuit Algarve, Portimao, Portugal di minggu lalu. Dari hasil tes itu, Morbidelli terasa motor YZR-M1 2023 jauh lebih baik daripada kuda besi musim lalu.
Pebalap berumur 28 tahun itu memandang M1 2023 mempunyai kemampuan lebih besar buat berkembang daripada edisi sebelumnya. Akan tetapi menurutnya, sewaktu mulai tancap gas lebih cepat, motornya masih ketinggal dari punya tim pabrikasi lainnya.
“Ya motor ini punya potensi lebih besar dibanding motor tahun lalu, karena kecepatan tertingginya lebih baik. Kami melewatkan itu tahun lalu. Jadi dari segi potensi, rasanya sedikit lebih baik,” tutur Morbidelli, dilansir dari Speedweek, Kamis (16/3/2023).
“Motor ini memberi Anda perasaan yang baik pada awalnya, tetapi kemudian saat Anda mendorong lebih keras, terutama mengejar waktu, orang lain tampaknya menjadi lebih baik dan lebih baik sementara kami terjebak,” lanjut Morbidelli..
Akan tetapi, faktanya Morbidelli masih kepelikan buat beradu di MotoGP 2023. Dalam tes pramusim paling akhir di Portimao, Portugal, di akhir minggu lalu, dia cuma ada di status 19 dalam waktu paduan dengan perselisihan 1,098 detik dari si pebalap tercepat dari Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, yang menuliskan waktu di angka 1 menit 37,968 detik.
Walaupun sebenarnya, kawan setimnya, Fabio Quartararo, udah dapat memutus supremasi banyak pebalap Ducati di papan atas dengan duduk di status tiga. Morbidelli sendiri tertaut 0,764 detik dari juara MotoGP 2021 itu.
Pebalap asal Italia itu pun akui tak suka dengan perselisihan waktu dengan kompatriotnya itu. Dia mau timnya menelaah kekurangan dari perform motornya biar dapat lebih baik kembali sewaktu balapan pertama MotoGP 2023 dimulai di Portimao di 26 Maret nantinya.
“Kesenjangannya serupa dengan hari Sabtu, sedikit lebih besar. Saya tak suka perihal itu. Kami mesti menelaah itu dan kurangi backlog,” tutup Morbidelli.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Padahal, rekan setimnya, Fabio Quartararo, sudah mampu mematahkan dominasi para pembalap Ducati di papan atas dengan duduk di posisi tiga. Morbidelli sendiri terpaut 0,764 detik dari juara MotoGP 2021 itu.
Pembalap asal Italia itu pun mengaku tak senang dengan selisih waktu dengan kompatriotnya itu. Dia ingin timnya menganalisis kekurangan dari performa motornya agar bisa lebih baik lagi ketika balapan pertama MotoGP 2023 dimulai di Portimao pada 26 Maret mendatang.
“Kesenjangannya mirip dengan hari Sabtu, sedikit lebih besar. Saya tidak senang tentang itu. Kami harus menganalisis itu dan mengurangi backlog,” tutup Morbidelli.
(RNR)
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak tersangkut dalam materi conten ini.