
PORTIMAO – Jelang MotoGP 2023, bos Tim GasGas Tech3, Herve Poncharal mengharap banyak terhadap salah satu pembalapnya, ialah Pol Espargaro. Menjadi rider yang memiliki pengalaman, Pol diberikan keyakinan buat pimpin tim anyar itu di tempat MotoGP 2023.
Seperti yang diketahui, Pol Espargaro bakal menjalani MotoGP 2023 dengan tim barunya, GasGas Tech3. Pebalap 31 tahun itu keluar dari Tim Repsol Honda selesai dua tahun memakai motor RC213V.
Dengan punya pengalaman yang oke, Poncharal lalu menyebutkan Pol Espargaro jadi kapten dari timnya. Ia pun senang dapat punya saudara kandungan Aleix Espargaro di timnya itu.
“Kami memiliki dua pembalap yang sangat penuh dengan motivasi, semangat, dan juga komitmen. Pol (Espargaro) jelas adalah kapten dari GasGas,” terang Poncharal, dilansir dari Jatuh, Kamis (16/3/2023).
Espargaro tak sendirian di tim GasGas. Bersama dengannya ada rider rookie, Augusto Fernandez, yang bakal membantunya buat MotoGP musim ini.
“Augusto (Fernandez) datang dengan perilaku yang baik dan dia tahu harus bekerja tanpa adanya gangguan tambahan. Baginya, ini merupakan pelajaran yang berkali lipat karena dia harus belajar tentang MotoGP dan juga format baru. Namun, dia siap,” ujar Poncharal.
Sama dengan diketahui, MotoGP 2023 bakal jadi musim debutnya di golongan paling tinggi balap motor. Pebalap 25 tahun itu naik kelas selesai jadi juara Moto2 tahun lalu bersama tim Red Bull KTM Ajo.
“Baik dari Espargaro maupun Fernandez, saya hanya melihat kebahagian,” lanjut Poncharal.
Di tes pramusim MotoGP 2023 di Portimao sejumlah waktu lalu, Pol Espargaro mendiami status ke-18 dengan menuliskan waktu 1:38.974. Sementara itu, Augusto Fernandez ada di posisi ke-21 dengan waktu 1:39.667.
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak turut serta dalam materi content ini.
Sama dengan diketahui, MotoGP 2023 bakal jadi musim debutnya di golongan paling tinggi balap motor. Pebalap 25 tahun itu naik kelas selesai jadi juara Moto2 tahun lalu bersama tim Red Bull KTM Ajo.
“Baik dari Espargaro maupun Fernandez, saya hanya melihat kebahagian,” lanjut Poncharal.
Di tes pramusim MotoGP 2023 di Portimao sejumlah waktu lalu, Pol Espargaro mendiami status ke-18 dengan menuliskan waktu 1:38.974. Sementara itu, Augusto Fernandez ada di posisi ke-21 dengan waktu 1:39.667.
(RNR)
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak turut serta dalam materi content ini.
PORTIMAO – Pebalap Tim Aprilia Racing, Aleix Espargaro masih mendapatkan kasus lama berkaitan kerikil yang menganggu lajunya rider di trek. Walau sebenarnya permasalahan kerikil itu telah lama jadi saran rider buat panitia dan circuit MotoGP, akan tetapi nyatanya semuanya opini beberapa rider seperti tak dianggap.
Hal itu terang membikin Espargaro marah. Ia emosi sebab opini saran opini seperti tak dipedulikan, terlebih oleh Dorna Sports bertindak sebagai promotor MotoGP.
“Saya tidak ingin membicarakannya lagi, kami telah membicarakannya selama empat tahun dan tidak ada yang mendengarkan kami. Kami telah mengatakannya berkali-kali,” kata Espargaro dilansir dari Jatuh, Jumat (17/3/2023).
“Kemarin Maverick dan Diggia bermasalah dengan kerikil. Kami telah mengatakan ini berkali-kali. Di Jerez, kami juga mengatakannya 1000 kali sebelum mereka mengubah apapun,” tambahnya.
“Apa yang dilakukan para pebalap MotoGP ketika mereka tidak didengarkan oleh mereka yang bertanggung jawab? Apa yang harus saya lakukan? Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” tuturnya.
Ya, isu masalah krikil alias gravel yang terletak di sisi trek kembali mencuat kepermukaan setelah tes pramusim terakhir MotoGP 2023 berlangsung di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, pada akhir pekan lalu. Hal itu terjadi lantaran adanya insiden yang menimpa pembalap Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio.
Diggia -sapaan Di Giannantonio- tak bisa mengikuti tes hari kedua di Portimao karena mengalami kecelakaan yang membuat dirinya menderita gegar otak. Padahal, kecelakaan yang menimpanya sebenarnya tak berbahaya sama sekali.
Akan tetapi, motor Desmosedici-nya terlempar dengan keras setelah berjalan di atas gravel. Sebab, ukuran batu krikil yang ada di sana terlalu besar dan bahkan itu membuat motornya rusak lebih parah.
Permasalahan ukuran krikil yang terlalu besar yang dapat membahayakan keselamatan para pembalap ini sebenarnya sudah menjadi perdebatan sejak empat tahun lalu, tetapi tak ada perubahan signifikan yang dibuat oleh para petinggi MotoGP yang bertanggung jawab. Karena itu, Espargaro geram dan menegaskan tak mau membicarakannya lagi.
“Kami bisa mengungkap hati kami, tak lebih. Dapat salah apabila kami tak menjelaskan apapun. Tapi, kami udah mengatakannya beberapa kali di Komisi Keamanan dan terhadap medium. Namun tak ada reaksi kepada sejumlah hal,” lanjut Espargaro.
Salah satu bekas rider yang saat ini jadi pundit MotoGP, Ketih Huewen, pun mengungkap kalau krikil yang ada di Portimao jauh dari ukuran standard. Menurutnya, mereka mesti membenahinya sebelumnya balapan pertama MotoGP 2023 berjalan di sana di 26 Maret waktu depan.
“Batu-batu itu berukuran setengah batu bata, padahal seharusnya berukuran 8-20mm. Ada sisi kerikil bergradasi yang seharusnya berada di area limpasan. Tapi Portimao malah memiliki batu bata pekarangan untuk bahan bangunan di area gravel!” jelas Huewen.
“Batu-batu itu benar-benar sakit dan dapat lebih jelek kembali apabila ada yang terlontar ke arah Anda. Terlihat mereka mengubahnya, tapi itu tugas besar. Beberapa ribu mtr. persegi. Mereka mesti melakukannya sebelumnya kita menjalankan balapan pertama musim depan,” tutupnya.
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak turut serta dalam materi content ini.
Dapat namun, motor Desmosedici-nya terlontar dengan keras selesai jalan di atas gravel. Lantaran, ukuran batu krikil yang ada di sana begitu besar dan sampai itu membikin motornya hancur lebih kritis.
Masalah ukuran krikil yang begitu besar yang bisa mencelakakan keselamatan beberapa rider ini sebetulnya telah jadi perbincangan semenjak empat tahun lalu, namun tak ada pengubahan penting yang dibikin oleh beberapa pejabat MotoGP yang bertanggung jawab. Sebab itu, Espargaro marah dan mengatakan tak mau membicarakannya kembali.
“Kami dapat mengungkapkan perasaan kami, tidak lebih. Akan salah jika kami tidak mengatakan apa-apa. Namun, kami telah mengatakannya berkali-kali di Komisi Keamanan dan juga kepada media. Tetapi tidak ada reaksi terhadap beberapa hal,” sambung Espargaro.
Salah satu mantan pembalap yang kini menjadi pundit MotoGP, Ketih Huewen, pun mengungkapkan bahwa krikil yang ada di Portimao jauh dari ukuran standar. Menurutnya, mereka wajib membenahinya sebelum balapan pertama MotoGP 2023 berlangsung di sana pada 26 Maret mendatang.
“Batu-batu itu memiliki ukuran 1/2 batu bata, walaupun sebenarnya selayaknya memiliki ukuran 8-20mm. Ada segi kerikil bergradasi yang selayaknya ada di ruangan limpasan. Tapi Portimao jadi punya batu bata halaman buat bahan bangunan di ruangan gravel!” terang Huewen.
“Batu-batu itu sangat sakit dan bisa lebih buruk lagi jika ada yang terlempar ke arah Anda. Tampaknya mereka mengubahnya, tapi itu pekerjaan besar. Ribuan meter persegi. Mereka harus melakukannya sebelum kita menjalani balapan pertama musim depan,” tutupnya.
(RNR)
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak turut serta dalam materi content ini.