Ekonomi

Harga Batu Bara Acuan Maret 2023 Resmi Pakai Formula Baru

JAKARTA – Pemerintahan lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sah menentukan ketetapan final berkaitan formulasi anyar harga batu bara rujukan (HBA) di Indonesia.

Transisi itu tertuang dalam Ketentuan Menteri ESDM Nomor 41.K/MB.01/MEM.B/2023 terkait Petunjuk Penentuan Harga Dasar Buat Pemasaran Komoditas Batubara.

Kepala Unit Komunikasi, Pelayanan Data Masyarakat, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Personal mengutarakan, formulasi pemastian HBA di prinsipnya punya tujuan buat memperoleh harga batu bara rujukan.

Hingga bisa diterima oleh pasar dengan perhitungkan pendapatan negara.

“Pertimbangan ini jadi dasar diperlukannya menerbitkan peraturan terkait harga berdasarkan mekanisme pasar,” terang Agung di Jakarta, Sabtu (17/3/2023).

Agung menambah, HBA dibentuk dari umumnya perwujudan harga jual batubara dua bulan sebelumnya.

Di mana ini dengan pembagian 70% dari perwujudan harga satu bulan sebelumnya.

Di samping itu, penciptaan HBA diambil dari 30% perwujudan harga dua bulan sebelumnya berdasar data perwujudan pemasaran batubara yang disampaikan oleh Tubuh Upaya Pertambangan di waktu pemenuhan keharusan pembayaran royalti batubara.

Berpedoman beleid anyar itu, Kementerian ESDM pun sudah menentukan HBA Bulan Maret 2023. Pertama, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR, Keseluruhan Moisture 12,58% (dua belas koma lima puluh delapan %), keseluruhan sulphur 0,71% (nol koma tujuh puluh satu %), dan Ash 7,58% (tujuh koma lima puluh %) ditetapkan di angka USD283,08 per ton.

Baca Pun: Ketahui Rugi Beli Mobil Sisa Banjir

“Harga ini digunakan sebagai HBA acuan selama bulan Maret ini dalam penentuan tarif royalti dan pada perhitungan HPB kalori >6000,” singkap Agung.

Sesudah itu, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 5.200 kcal/kg GAR, Keseluruhan Moisture 23,12% Keseluruhan Sulphur 0,69%), dan Ash 6%. Penentuan yang dikategorikan HBA I digunakan jadi HBA rujukan di hitungan HPB kalori > 5.200 – 6.000.

“HBA I ini dipatok di level USD136,70 per ton,” ujar Agung.

Paling akhir, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 4.200 kcal/kg GAR, Keseluruhan Moisture 35,29%, Keseluruhan Sulphur 0,2% dan Ash 4,21% diperoleh angka sebesar USD102,26 per ton.

“HBA II digunakan sebagai HBA acuan pada perhitungan HPB kalori ≤5.200,” tutup Agung.

Sebelumnya terdapatnya beleid anyar ini, pemastian HBA diperoleh dari umumnya index Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 di bulan sebelumnya, dengan kwalitas yang disetarakan di kalori 6322 kcal/kg GAR, Keseluruhan Moisture 8%, Keseluruhan Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak berperan dalam materi kontent ini.

Back to top button