Ekonomi

Gubernur BI: Asean Penting dari Dulu hingga Masa Depan

BALI – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memandang jika lokasi Asia Tenggara (Asean) mempunyai peranan benar-benar penting dalam ekonomi global. Di mana perkembangan lima negara paling besar atau Asean 5 capai 5% di tengah ketidakapastian ekonomi dunia dan wabah Covid-19.

“Tahun lalu di ASEAN 5, pertumbuhan ekonomi kami di 5,3%. Salah satu yang tertinggi di dunia. Tahun ini, kami berekspektasi di 4,6% hingga 4,7%, dan bisa meningkat hingga 5,6% di 2024,” ujarnya, di High Tingkat Seminar From Asean to the World: Payment System in Digital Era, Bali, Selasa (28/3/2023).

Menyaksikan perkembangan itu, Perry mempercayai jika lokasi Asean mempunyai peranan yang benar-benar penting di ekonomi global.

“Memang Asean penting, baik dulu, sekarang, maupun di masa depan. Ada tiga alasan. Pertama, Asean adalah episentrum pertumbuhan,” katanya.

Di segi lain, negara-negara Asean pula mengaplikasikan banyak ketetapan yang cocok dalam hadapi ketidakpastian global, geopolitik atau wabah. Di mana negara Asean disiplin dalam bagian moneter, pengaturan ketetapan pajak dan pula kestabilan dalam prosedur keuangan.

“Asean penting karena kebijakan-kebijakan baik itu ada di Asean,” ujarnya.

Lalu dalam digitalisasi, Asean pastilah tumbuh dengan cepat di dunia atas komunitas muda. Di mana pemanfaatan internet dan meluasnya usaha startup.

“Banyak startup, transformasi yang cerah dibidang digital sehingga mentransformasi ekosistem digital di ekonomi dan keuangan. Kita juga menyaksikan banyaknya startup yang naik daun, Unicorn, Decacorn, di Asean. Ini juga karena kita benar-benar memiliki niat. Kita punya Asean Digital Transformation Framework, menggerakkan Asean ke transformasi digital. Ini tidak hanya mendukung integrasi ekonomi, tetapi juga ICT di crossborder regional payment connectivity,” ujarnya.

Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak ikut serta dalam materi conten ini.

Lalu dalam digitalisasi, Asean pastilah tumbuh dengan cepat di dunia atas komunitas muda. Di mana pemanfaatan internet dan meluasnya usaha startup.

“Banyak startup, transformasi yang cerah dibidang digital sehingga mentransformasi ekosistem digital di ekonomi dan keuangan. Kita juga menyaksikan banyaknya startup yang naik daun, Unicorn, Decacorn, di Asean. Ini juga karena kita benar-benar memiliki niat. Kita punya Asean Digital Transformation Framework, menggerakkan Asean ke transformasi digital. Ini tidak hanya mendukung integrasi ekonomi, tetapi juga ICT di crossborder regional payment connectivity,” ujarnya.

(fbn)

Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak ikut serta dalam materi conten ini.

BALI – Kripto jadi sorotan dalam percakapan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Kunci se-Asia Tenggara (Asean) di High Tingkat Seminar From Asean to the World: Payment System in Digital Era.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, resiko kripto perlu di ulas dalam percakapan ini. Pasalnya, di Asean sendiri ada 600 lebih asset kripto dan perusahaan blockchain.

“Pertumbuhan (kripto) sangat cepat. Tentu ada beberapa manfaat dan juga beberapa risiko dari kripto dan blockchain seperti yang kita lihat dalam kondisi keuangan global. Kripto kita bahas di sini karena ada beberapa risiko dalam transformasi digital,” kata Perry dalam High Tingkat Seminar From Asean to the World: Payment System in Digital Era, Bali, Selasa (28/3/2023).

Menurut Perry, negara-negara di Asean mesti tahu langkah menanggulangi perkembangan asset kripto. Pasalnya, asset ini mempunyai resiko dan volatilitas tinggi.

Tak cuman itu, dalam perkembangannya mata uang kripto selalu semakin bertambah macam dan jumlahnya. Hingga dengan November 2022, ada 9.3581 macam cryptocurrency yang dapat dijadikan instrument investasi.

“Kita harus bekerjasama bagaimana membawa standar dan praktik peraturan dan pengawasan global ke Asean. Karena tidak ada model regulasi dan pengawasan tunggal di dunia. Dalam hukum Indonesia kami mengamanatkan bank sentral dan Otoritas Jasa Keuangan untuk mengatur dan mengawasi apa yang kami sebut aset kripto,” ujarnya.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo memberikan jika asset kripto jadi salah satu ulasan dalam percakapan Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM).

“Hal ini akan menjadi pembahasan kita yang utamanya melihat keberadaan dalam konteks cryptocurrency, ini memang bisa cross dengan isu digital. Artinya pembahasan kripto ini kita lihat itu punya manfaat dan juga punya masalah,” ujarnya.

Menurutnya, perkara kripto dibutuhkan ulasan secara berbarengan. Di mana negara-negara lokasi bisa mempunyai ketentuan, pemantauan dan pengurusan resiko.

“Kita ingin kembali ingatkan dan bangkitkan bahwa permasalahan di emerging market itu lebih berat kalau sudah menyangkut terkait ketidakpercayaan dari masyarakat,” ujarnya.

Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak ikut serta dalam materi conten ini.

Menurutnya, perkara kripto dibutuhkan ulasan secara berbarengan. Di mana negara-negara lokasi bisa mempunyai ketentuan, pemantauan dan pengurusan resiko.

“Kita ingin kembali ingatkan dan bangkitkan bahwa permasalahan di emerging market itu lebih berat kalau sudah menyangkut terkait ketidakpercayaan dari masyarakat,” ujarnya.

(fbn)

Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak ikut serta dalam materi conten ini.

Back to top button