
JAKARTA – Kata babu ke luar dari karyawan Bea Cukai. Hal ini pun memetik sorotan sampai populer di alat sosial.
Tingkah karyawan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) namanya Widy Heriyanto pun membikin warganet benci. Pasalnya, cuitan Twitter @wadawidy menyebutkan warganet jadi babu dan bacot.
Meskipun Windy telah minta maaf, tetapi sanksi terus diberikan kepadanya.
Okezone pun meringkas fakta-fakta menarik tingkah karyawan Bea Cukai, Senin (27/3/2023):
1. Urutan hingga Dibilang Babu
Salah seseorang developer game di Toge Productions, Kris Antoni (@kerissakti) dan banyak warganet pun langsung menyentuh cuitan itu. Di awalnya, Kris cerita pengalamannya menjadi pemenang suatu award di San Fransisco di tahun 2013.
Di waktu itu, itu pialanya dikirim ke Indonesia sebab dirinya memiliki halangan datang. Cuman saja, di saat piala itu datang, Kris diminta buat bayar pajak bea cukai sampai Rp1 juta lebih.
“Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan,” tuliskan Widy membalasnya rintihan Kris.
Tak cuma itu saja, Widy pun membalasnya dengan kasar kepada banyak warganet yang bela Kris di Twitter. “Para babu sibuk belain tuannya,” tambahnya.
2. Membikin Warganet Marah
Tingkah karyawan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) namanya Widy Heriyanto membikin warganet benci.
3. Minta Maaf
Widy udah bikin keinginan maaf terbuka atas cuitannya yang menyentuh dan menyebutkan jika dirinya tak sebagai wakil Bea Cukai dalam cuitan itu.
“To Kris dan team dan seluruh masyarakat, saya secara pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata-kata yang lebih bijak pada cuitan-cuitan yang telah saya buat sehingga menyinggung banyak pihak,” kata Widy.
4. Terus Disanksi
Direktur Komunikasi dan Arahan Pemakai Layanan DJBC, Nirwala Dwi Heryanto menuturkan jika, pihaknya sayangkan cuitan yang dilontarkan oleh yang terkait sebab tak menggambarkan tabiat dan junjung nilai-nilai Kementerian Keuangan.
“Yang bersangkutan telah menghaturkan permintaan maaf dan kami menghargai niat baik tersebut. Namun demikian, terhadap yang bersangkutan telah dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan oleh atasan dan akan dijatuhi hukuman sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Nirwala.
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi kontent ini.
3. Minta Maaf
Widy udah bikin keinginan maaf terbuka atas cuitannya yang menyentuh dan menyebutkan jika dirinya tak sebagai wakil Bea Cukai dalam cuitan itu.
“To Kris dan team dan seluruh masyarakat, saya secara pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata-kata yang lebih bijak pada cuitan-cuitan yang telah saya buat sehingga menyinggung banyak pihak,” kata Widy.
4. Terus Disanksi
Direktur Komunikasi dan Arahan Pemakai Layanan DJBC, Nirwala Dwi Heryanto menuturkan jika, pihaknya sayangkan cuitan yang dilontarkan oleh yang terkait sebab tak menggambarkan tabiat dan junjung nilai-nilai Kementerian Keuangan.
“Yang bersangkutan telah menghaturkan permintaan maaf dan kami menghargai niat baik tersebut. Namun demikian, terhadap yang bersangkutan telah dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan oleh atasan dan akan dijatuhi hukuman sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Nirwala.
(fbn)
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi kontent ini.
JAKARTA – Viral suatu surat terbuka di alat sosial Twitter @PartaiSocmed yang menjelaskan pelanggaran yang dilakukan oleh petinggi Bea Cukai Kualanamu, Sumatera Utara sepanjang kurun Januari sampai Desember 2022.
Disebutkan dalam surat itu pelanggaran dilakukan oleh banyak petinggi Bea Cukai secara nasional mulai dari Petinggi {Fungsional} PBC Pakar Pratama, eselon IV, sampai eselon III.
“Izinkan kami mewakili millenial BC dari KPPBC TMP 8 Kualanamu menyampaikan informasi kepada publik yang selama ini ditutup-tutupi oleh pihak pejabat BC mulai dari eselon 3 (Kepala KPPBC) hingga eselon 2 (Kepala Kantor Wilayah dan Direktur di KP DJBC) terkait isu nasional atas pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif oleh direktorat kami selama periode Januari s.d Desember 2022,” bunyi awalan surat itu.
Yang jadi sorotan dalam surat itu merupakan masalah peraturan pembebasan USD500 berkaitan Pernyataan dan Pedaftaran International Mobile Eguipment Identity (IMEI) atas HKT dalam Pernyataan Pabean. Ada sejumlah pelaku yang diduga jadi manfaatkan hal itu dengan memastikan biaya sesuka hati.
(*4*) kait surat itu.
Ditulis dalam surat itu, pelanggaran itu berkesan dilindungi untum jaga nama baik instansi, meski sebenarnya menurut surat itu, kejadiannya tak cuma ada di lingkungan Kantor Lokasi DJBC Sumatera Utara.
“Yang lebih parah lagi pejabat atasannya (eselon IV dan eselon III) melindungi hal tersebut karena lebih mementingkan menjaga nama baik demi predikat WBK-WBBM yang kami dapat daripada mengambil tindakan tegas,”akunya.
“Berdasarkan info yang kami dapat ternyata hal tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara malah ternyata pelanggaran tersebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif di seluruh Indonesia karena ternyata sebelumnya eselon II (Direktur di Kantor Pusat DJBC) telah berkordinasi ke daerah untuk mengkondisikan hal tersebut agar tidak melebar kemana-mana cukup ditutupi,” paparkan surat itu.
Sementara account @PartaiSocmed sebutkan jika dalam surat terbuka yang diterima, ada 2 file, yang pertama berisi daftar komplet 13.652 data penumpang yang pendaftaran IMEI di Kualanamu, petugas yang meregister, dan lain-lain.
Account @PartaiSocmed mengakatan, yang bikin data itu bertambah menarik adalah ada banyak HP Iphone (dengan nomor depan IMEI angka 3), yang didaftarkan jadi Android (nomor depan IMEI angka 8).
Account itu mengira jika modus yang dilakukan pelaku karyawan itu merupakan dengan mendaftar Iphone mahal penumpang yang mau bekerjasama jadi merk Android yang murah, maka dari itu cukai yang harusnya masuk ke kas negara berbeda jadi nol.
“Tentu ada imbal jasa dari penumpang kepada petugas tersebut. Yang harusnya masuk ke kas negara beralih ke kantong oknum,” sebutnya.
“Modus fraudnya kira-kira begini, Iphone yang harganya Rp 24 juta dicatatkan sebagai Android murah dengan harga Rp 3 juta, bebas pajak tapi bayar petugas,” lanjit account itu.
Account itu menjelaskan cost yang dibayarkan pada petugas buat “memurahkan” bea masuk iphone seputar Rp800 sampai Rp1 juta per unit atau lebih murah dari yang mesti dibayarkan ke kas negara yang sampai Rp5 juta.
“Tapi jika dari 13 ribuan data tersebut, 10 persennya saja dibuat laporan abal-abal, maka oknum-oknum tersebut dapat Rp 800.000 x 1.300 perbulan!,” imbuhnya.
Bukan cuma itu, account itu pun mengklaim udah terima bocoran nota data Kepala Subdirektorat Intelijen bersama-sama lampirannya yang isinya mengkonfirmasi kebenaran surat Milenial Bea Cukai itu.
“Dari beberapa nama yang dianggap terlibat dalam aksi fraud yang merugikan negara tersebut hanya satu pegawai yang diberi sanksi, itupun cuma berupa teguran tertulis. Itulah mungkin yang mendorong Milenial Bea Cukai membuat surat terbuka karena kesannya ada upaya saling melindungi, itulah mungkin yang mendorong milenial Bea Cukai membuat surat terbuka karena ada upaya saling melindungi” tutupnya.
Baca selengkapnya: Karyawan Milenial Bea Cukai Sibak Dosa-Dosa DJBC, Isinya Mengagetkan
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi kontent ini.
Account itu mengira jika modus yang dilakukan pelaku karyawan itu merupakan dengan mendaftar Iphone mahal penumpang yang mau bekerjasama jadi merk Android yang murah, maka dari itu cukai yang harusnya masuk ke kas negara berbeda jadi nol.
“Tentu ada imbal jasa dari penumpang kepada petugas tersebut. Yang harusnya masuk ke kas negara beralih ke kantong oknum,” sebutnya.
“Modus fraudnya kira-kira begini, Iphone yang harganya Rp 24 juta dicatatkan sebagai Android murah dengan harga Rp 3 juta, bebas pajak tapi bayar petugas,” lanjit account itu.
Account itu menjelaskan cost yang dibayarkan pada petugas buat “memurahkan” bea masuk iphone seputar Rp800 sampai Rp1 juta per unit atau lebih murah dari yang mesti dibayarkan ke kas negara yang sampai Rp5 juta.
“Tapi jika dari 13 ribuan data tersebut, 10 persennya saja dibuat laporan abal-abal, maka oknum-oknum tersebut dapat Rp 800.000 x 1.300 perbulan!,” imbuhnya.
Bukan cuma itu, account itu pun mengklaim udah terima bocoran nota data Kepala Subdirektorat Intelijen bersama-sama lampirannya yang isinya mengkonfirmasi kebenaran surat Milenial Bea Cukai itu.
“Dari beberapa nama yang dianggap terlibat dalam aksi fraud yang merugikan negara tersebut hanya satu pegawai yang diberi sanksi, itupun cuma berupa teguran tertulis. Itulah mungkin yang mendorong Milenial Bea Cukai membuat surat terbuka karena kesannya ada upaya saling melindungi, itulah mungkin yang mendorong milenial Bea Cukai membuat surat terbuka karena ada upaya saling melindungi” tutupnya.
Baca selengkapnya: Karyawan Milenial Bea Cukai Sibak Dosa-Dosa DJBC, Isinya Mengagetkan
(fbn)
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Koresponden Okezone.com tak tersangkut dalam materi kontent ini.