YOGYAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan ekonomi Indonesia tak dalam keadaan kritis atau krisis.
Lantaran, ekonomi Indonesia terus tumbuh walaupun pertumbuhannya melamban.
Direktur Eksekutif Departemen Peraturan Ekonomi Moneter BI Firman Mochtar memperjelas, ekonomi satu negara dapat dikatakan krisis di saat Produk Dalam negeri Bruto (PDB) negatif secara berturut.
“Resesi itu saat PDB itu lebih rendah, jadi di satu triwulan negara menghasilkan PDB sebesar 1.000 tau-tau triwulan II PDB-nya turun jadi 900 secara pertumbuhan negatif, lalu triwulan III PDB-nya turun lagi jadi 700 kalau ini terus berlangsung namanya resesi,” kata dia, Sabtu (18/3/2023).
Akan tetapi yang berlangsung di Indonesia, kata Firman, PDB-nya tak negatif. Contohnya, PDB dari 1.000 naik jadi 1.100 tapi kebanyakan PDB naiknya dapat 1.200.
Baca Pula: Ketahui Rugi Beli Mobil Sisa Banjir
“Jadi tetap tumbuh meskipun melambat nah gambaran ini menunjukkan meski ekonomi turun tapi kita enggak bisa dibilang krisis,” imbuhnya.
Di segi lain, dia memproyeksi ekonomi dunia makin tambah baik. Ditambah sesudah China buka kembali pinggiran dan lockdown. Mengenai BI memproyeksi perkembangan ekonomi global 2023 bisa menggapai 2,6%.
“Jadi kemungkinan resesi negara maju makin turun jadi dampak ke ekonomi negara berkembang turun,” imbuhnya.
Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak turut serta dalam materi conten ini.