
JAKARTA – Menteri Koordinator bagian Ekonomi Airlangga Hartarto membagikannya kisahnya waktu mendapati perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) buat merealisasikan program Kartu Prakerja.
Menurut dia, waktu itu pihaknya diminta membikin Program Kartu Prakerja tiada ada lukisan wujud dan isinya.
“Awalnya arahan Bapak Presiden di bulan November (2019) dalam ratas menugaskan saya untuk membuat Kartu Prakerja. isinya seperti apa, bentuknya seperti apa yang ngurus siapa, cari sendiri,” papar Airlangga dalam acara 3 Tahun Prakerja di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).
Mengikuti pedoman Jokowi, Airlangga menunjuk Denni Puspa Purbasari menjadi Direktur Eksekutif Management Pelaku (PMO) Program Kartu Prakerja buat menyiapkan program itu.
Tapi di waktu periode penyiapan, Indonesia dihantam wabah Covid-19, hal tersebut yang menurut Airlangga pada akhirnya merubah rancangan Kartu Prakerja yang semula kursus secara offline berganti jadi online.
Baca Pun: Seruput, Nikmati Lezatnya Miso Ramai yang Authentic dengan Rancangan Yatai Jepang
“Tentu kita harus membangun sistem dan pada waktu itu dalam waktu sebulan pekerja kurang dari 50 waktu di awal itu, diminta untuk online di bulan April,” ujar Airlangga.
Di awalan penerapan secara online, program Kartu Prakerja menjumpai persoalan yaitu struktur mengenyam down.
“Dan alhamdulillah pada saat online ada sistem yang down, nah tentu ini membuat kita bekerja keras agar sistemnya downnya tidak lama,” tuturnya.
Lantaran kerja keras semuanya faksi, menurutnya Prakerja udah memperlihatkan diri jadi program yang dapat diandalkan. Dua peran yang menyatu dalam satu program, yaitu salurkan kontribusi sosial sekalian memberikan kursus jadi hal anyar.
“Ini bisa ditularkan ke negara lain. Banyak negara mencoba menyediakan pelatihan secara masif, belum ada yang bisa. Kita bersyukur Prakerja bisa,” pungkasnya.
Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak tersangkut dalam materi kontent ini.
“Tentu kita harus membangun sistem dan pada waktu itu dalam waktu sebulan pekerja kurang dari 50 waktu di awal itu, diminta untuk online di bulan April,” ujar Airlangga.
Di awalan penerapan secara online, program Kartu Prakerja menjumpai persoalan yaitu struktur mengenyam down.
“Dan alhamdulillah pada saat online ada sistem yang down, nah tentu ini membuat kita bekerja keras agar sistemnya downnya tidak lama,” tuturnya.
Lantaran kerja keras semuanya faksi, menurutnya Prakerja udah memperlihatkan diri jadi program yang dapat diandalkan. Dua peran yang menyatu dalam satu program, yaitu salurkan kontribusi sosial sekalian memberikan kursus jadi hal anyar.
“Ini bisa ditularkan ke negara lain. Banyak negara mencoba menyediakan pelatihan secara masif, belum ada yang bisa. Kita bersyukur Prakerja bisa,” pungkasnya.
Baca Pun: Seruput, Nikmati Lezatnya Miso Ramai yang Authentic dengan Rancangan Yatai Jepang
(fik)
Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak tersangkut dalam materi kontent ini.
JAKARTA – Juta-an penduduk RI jadi yang terima Kartu Prakerja. Direktur Eksekutif Management Pelaksanan Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menulis keseluruhan yang terima faedah dari program Kartu Prakerja udah gapai 16,4 juta yang terima.
Sementara buat jumlah pendaftar secara keseluruhnya gapai 46 juta orang. Oleh lantaran itu, Denni minta penduduk yang belum terima program Kartu Prakerja supaya bersabar.
“Teman-teman yang belum jadi penerima mohon bersabar, karena uang pemerintah terbatas, yang mendaftar jauh lebih banyak dari kemampuan pemerintah untuk mendanai,” ujar Denni dalam acara 3 Tahun Prakerja, Rabu (15/3/2023).
Denni mengatakan kalau jumlah itu bukan cuma sekedar angka, akan tetapi individunya betul-betul ada dan penerimanya berasal dari semua daerah di Indonesia.
Baca Pun: Seruput, Nikmati Lezatnya Miso Ramai yang Authentic dengan Rancangan Yatai Jepang
Dia pula mengatakan kalau sepanjang fase 2020-2022, program Kartu Prakerja memakan dana sekitar Rp59 Triliun.
“Kami laporkan anggaran selama tahun 2020 sampai 2022, 3 tahun pelaksanaan program Kartu Prakerja, secara kumulatif mencapai Rp59 triliun,” jelasnya.
Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak tersangkut dalam materi kontent ini.
Dia pula mengatakan kalau sepanjang fase 2020-2022, program Kartu Prakerja memakan dana sekitar Rp59 Triliun.
“Kami laporkan anggaran selama tahun 2020 sampai 2022, 3 tahun pelaksanaan program Kartu Prakerja, secara kumulatif mencapai Rp59 triliun,” jelasnya.
Baca Pun: Seruput, Nikmati Lezatnya Miso Ramai yang Authentic dengan Rancangan Yatai Jepang
(kmj)
Content di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Wartawan Okezone.com tak tersangkut dalam materi kontent ini.