
APRIYANI Rahayu/Siti Fadia menangis emosional selesai terdepak dari All England 2023. Pasangan double putri Indonesia itu berduka sebab usaha mereka menyiapkan diri dan berusaha optimal belum berbuah hasil optimal.
Apriyani/Fadia berusaha keras buat menyamai permainan pasangan Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So Hee sepanjang 92 menit di sesi perempatfinal invitasi tingkat Super 1000 itu. Di selanjutnya, mereka tunduk dengan score 11-21, 21-14, dan 14-21 dalam pertandingan yang digelar di Utilita Tempat, Birmingham, Jumat (17/3/2023) malam WIB.
Seusai laga, Apriyani/Fadia tak kuasa menghentikan air matanya seperti yang dijelaskan dalam launching PBSI. Karena, mereka udah berusaha keras buat menyiapkan diri tapi nyatanya belum dapat mendapat hasil mengesankan di All England 2023.
“Saya terima kasih kepada Fadia hari ini karena sudah sangat kuat, saling menguatkan. Memang sebelum ke sini kami sangat menyiapkan semua dengan sebaik-baiknya tapi hasilnya tidak bisa kami pungkiri hanya bisa diterima. Kami akan kembali kuat lagi,” kata Apriyani dikutip dari launching PBSI, Jumat (14/3/2023).
“Ini sangat emosional buat saya karena apa yang kami sudah siapkan sebaik-baiknya pun ternyata tidak semudah itu (yang kami pikirkan) untuk menjadi juara. Susah banget ya, penuh perjuangan,” imbuhnya.
Akan tetapi begitu, Apriyani/Fadia masih tetap usaha menyaksikan segi positif dari kekalahan ini. Walau, mereka mengaku jika hasil ini memberinya rasa berduka yang luar biasa.
“Tapi kami patut bersyukur hari ini, ternyata kami bisa ketika tertekan. Ketika komunikasi kami tidak baik untuk fight back walau hasilnya belum bisa kami ambil (kemenangan). Pasti sedih,” papar Apriyani.
Apriyani/Fadia kerap berperan dalam rally-rally panjang yang kuras tenaga. Fadia mengaku jika mereka penting main di luar zone nyaman untuk penuhi impian pelatih yang menghendaki mereka adu fisik di lapangan.
“Saya hari ini keluar dari zona nyaman, coba main kuat-kuatan. Pelatih bilang ayo coba terus, mau kram di lapangan pun tidak mengapa, yang penting tidak boleh menyerah. Makanya tadi di gim kedua, mau bola kemanapun saya ambil, memaksa terus sampai dapat second win-nya,” ujar Fadia.
“Memang belum dikasih kemenangan, supaya nanti terus berupaya latihan lebih keras lagi,” imbuhnya.
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak berperan dalam materi kontent ini.
“Tapi kami patut bersyukur hari ini, ternyata kami bisa ketika tertekan. Ketika komunikasi kami tidak baik untuk fight back walau hasilnya belum bisa kami ambil (kemenangan). Pasti sedih,” papar Apriyani.
Apriyani/Fadia kerap berperan dalam rally-rally panjang yang kuras tenaga. Fadia mengaku jika mereka penting main di luar zone nyaman untuk penuhi impian pelatih yang menghendaki mereka adu fisik di lapangan.
“Saya hari ini keluar dari zona nyaman, coba main kuat-kuatan. Pelatih bilang ayo coba terus, mau kram di lapangan pun tidak mengapa, yang penting tidak boleh menyerah. Makanya tadi di gim kedua, mau bola kemanapun saya ambil, memaksa terus sampai dapat second win-nya,” ujar Fadia.
“Memang belum dikasih kemenangan, supaya nanti terus berupaya latihan lebih keras lagi,” imbuhnya.
(RDA)
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak berperan dalam materi kontent ini.
BIRMINGHAM – Pasangan double putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengatakan udah mengolah taktik tepat buat merobohkan wakil China, Lubang Weikeng/Wang Chang di semi-final All England 2023. Tentunya taktik yang masak betul-betul dibutuhkan pasangan berpredikat The Daddies itu supaya dapat menang dan bisa lolos ke partai final invitasi super 1000 itu.
Pastinya menantang Lubang/Wang bukanlah hal yang gampang buat Ahsan/Hendra. Pasangan muda China itu terang dapat jadi halangan berat untuk Ahsan/Hendra di sesi semi-final.
Juga Hendra pun mengaku pasangan muda asal Negeri Korden Bambu itu lagi dalam perform terbaiknya.
“Lawan Wang/Liang di semifinal, mereka lagi bagus, lagi on fire,” papar Hendra dalam launching PBSI, Sabtu (18/3/2023).
Sadar dapat intimidasi yang dibikin Lubang/Wang, The Daddies dapat mengolah taktik sebagus kemungkinan dengan tim pelatih double putra Indonesia. Akan tetapi tentunya tak lewat dari recovery untuk melindungi stamina mereka.
“Kami akan diskusi dulu nanti dengan pelatih untuk strategi, tapi sekarang mau fokus recovery dulu,” jelas Hendra.
Sekedar diketahui, Lubang/Wang meluncur ke sesi semi-final selesai kalahkan pasangan Indonesia lainnya yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Jawara Indonesia Masters 2023 itu roboh dalam tiga gim dengan score 21-13, 19-21, dan 18-21.
Sementara Ahsan/Hendra melangkah ke sesi semi-final selesai kandaskan wakil China lainnya ialah Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi di Utilita Tempat, Birmingham, Inggris, di Jumat 17 Maret 2023 tempo hari. Dapat dibilang, Ahsan/Hendra mesti sulit payah meluncur ke sesi itu.
Pasalnya, pasangan ranking tiga dunia itu menang comeback melalui perlawanan tiga gim. Ahsan/Hendra sempat kalah 16-21 di gim pertama saat sebelum selanjutnya menang dengan score sama juga di gim ke-2 dan ketiga, ialah 21-19.
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak berperan dalam materi kontent ini.
Sekedar diketahui, Lubang/Wang meluncur ke sesi semi-final selesai kalahkan pasangan Indonesia lainnya yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Jawara Indonesia Masters 2023 itu roboh dalam tiga gim dengan score 21-13, 19-21, dan 18-21.
Sementara Ahsan/Hendra melangkah ke sesi semi-final selesai kandaskan wakil China lainnya ialah Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi di Utilita Tempat, Birmingham, Inggris, di Jumat 17 Maret 2023 tempo hari. Dapat dibilang, Ahsan/Hendra mesti sulit payah meluncur ke sesi itu.
Pasalnya, pasangan ranking tiga dunia itu menang comeback melalui perlawanan tiga gim. Ahsan/Hendra sempat kalah 16-21 di gim pertama saat sebelum selanjutnya menang dengan score sama juga di gim ke-2 dan ketiga, ialah 21-19.
(RNR)
Conten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak berperan dalam materi kontent ini.