
ALASAN mengapa Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan nyaris jarang-jarang kerjakan diving save bakal dibicarakan oleh Okezone di artikel ini.
Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memanglah tak butuh diragukan kembali kemampuannya. Pasangan posisi tiga dunia ini, bisa dibuktikan terus tampil dengan memesona dengan siapa pun musuh yang mereka hadapi.
Kapabilitas oke yang dimiliki Ahsan dan Hendra pun bikin keduanya jarang-jarang kerjakan tindakan jatuhkan diri buat menolong bola atau yang disebut dengan diving save.
Hendra Setiawan atau yang dekat dipanggil Koh Hendra itu tertera cuma dua kali melakukannya. Pertama yakni waktu The Daddies – nama Ahsan/Hendra – hadapi Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon di final Japan Open 2019. Koh Hendra yang jadi sasaran gempuran pun mau tak mau kerjakan diving biar bisa menolong bola.
Dan yang ke-2, Koh Hendra kerjakan diving di final Kejuaraan Dunia 2019 waktu menantang Takuro Keberuntungan/Yugo Kobayashi. Sebab kurang terlatih, Hendra yang kerjakan diving selanjutnya terasa kaku dan menyeka tangannya yang kesakitan karena terkikis lantai lapangan.
Sama halnya Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan atau yang dekat dipanggil Baba Ahsan jarang-jarang sekali kerjakan diving. Diving save yang pernah dilakukan Ahsan hanyalah di final Dubai World Super Series 2015. Waktu itu The Daddies hadapi wakil Korea Selatan, Lee Yong Dae/ Yoo Yeon Seong.
Di pertandingan itu Baba Ahsan melonjak dan jatuhkan diri buat menolong bola. Bola evakuasi Ahsan pun langsung disambut dengan smash keras musuh. Tapi dengan demikian menarik, Baba Ahsan kembalikan bola dengan status yang masih terduduk.
Tak cuma itu, Baba Ahsan sampai bisa menyelesaikan rally itu dengan sabet kerasnya. Tindakan Baba Ahsan ini jadi salah satu tindakan amat dikenang buat Baba Ahsan dan The Daddies.
Selanjutnya kenapa Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sangatlah jarang-jarang buat kerjakan diving save? Jawabannya yakni lantaran pasangan berjulukan The Daddies ini lebih banyak gunakan akal waktu main.
Ya, dengan memercayakan trick taktis yang pandai, The Daddies bakal dengan dengan gampang menguasai permainan musuh. Dengan begitu, The Daddies bakal tahu bagaimana musuh bakal kembalikan bola. Bahkan juga dengan kebolehan ini, malah The Daddies yang bakal memaksakan lawannya buat kerjakan diving di lapangan.
Hal inilah yang bikin The Daddies tak butuh buat terlampau memercayakan speed dan power seperti The Minions yang mesti berlarian kesana kesini. Ditambah dengan umur Baba Ahsan dan Koh Hendra yang telah tak kembali muda, pastinya tak barangkali apabila keduanya mesti main seperti Minions yang kuras stamina.
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak ikut serta dalam materi content ini.
Tak cuma itu, Baba Ahsan sampai bisa menyelesaikan rally itu dengan sabet kerasnya. Tindakan Baba Ahsan ini jadi salah satu tindakan amat dikenang buat Baba Ahsan dan The Daddies.
Selanjutnya kenapa Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sangatlah jarang-jarang buat kerjakan diving save? Jawabannya yakni lantaran pasangan berjulukan The Daddies ini lebih banyak gunakan akal waktu main.
Ya, dengan memercayakan trick taktis yang pandai, The Daddies bakal dengan dengan gampang menguasai permainan musuh. Dengan begitu, The Daddies bakal tahu bagaimana musuh bakal kembalikan bola. Bahkan juga dengan kebolehan ini, malah The Daddies yang bakal memaksakan lawannya buat kerjakan diving di lapangan.
Hal inilah yang bikin The Daddies tak butuh buat terlampau memercayakan speed dan power seperti The Minions yang mesti berlarian kesana kesini. Ditambah dengan umur Baba Ahsan dan Koh Hendra yang telah tak kembali muda, pastinya tak barangkali apabila keduanya mesti main seperti Minions yang kuras stamina.
(RDA)
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak ikut serta dalam materi content ini.
KISAH Anthony Ginting sukses permainkan Chen Long seperti anak kecil bakal dibahas di sini. Anthony Sinisuka Ginting sebagai salah satu pebulu tolak tunggal putra terpilih Indonesia.
Permainan menarik dengan smash keras yang tajam dan presisi jadi kebolehan unggulan Ginting dalam menundukkan lawan-lawannya. Tak jarang-jarang kebolehan luar biasa Ginting di atas lapangan bikin lawannya kelabakan.
Hal itu pernah dilihat waktu pebulu tolak Indonesia posisi tiga dunia itu hadapi salah satu tunggal putra terpilih China, Chen Long. Ginting dan Chen Long memanglah sering kali ikut serta pertarungan hebat.
Tapi di semi-final French Open 2019, Ginting bikin peraup tiga medali Olimpiade itu seperti anak kecil yang anyar main bulu-bulu tolak. Di awalan pertandingan, Ginting dan Chen Long langsung ikut serta kejar menguber angka.
Sejumlah kali tehnik deception Ginting bikin Chen Long mati cara. Bahkan juga, beberapa kejadian Ginting permainkan tunggal putra asal China itu terbentuk di pertandingan itu.
Ya, Ginting sering kerjakan pukulan lob ke segi belakang yang bikin Chen Long berlarian seperti anak kecil. Sayangnya, sejumlah kekeliruan yang dilakukan Ginting membuatnya ketinggal di jeda pertama 11-8.
Rampung jeda, ke-2 pemain ini sama sama beradu tehnik deception. Tak cuma itu, keduanya sama sama memerlihatkan kebolehan smash silang yang mematikan. Secara berganti-gantian, Ginting dan Chen Long pun sama sama menyuap point.
Masuk poin-poin vital, Ginting yang ketinggal pun main lebih tekan. Hasilnya Ginting sukses menguber point Chen Long yang sempat unggul 4 angka.
Tak mau terserang comeback dari Anthony Ginting, Chen Long pun ikut menaikkan tekanan permainan. Smash-smash kerasnya bikin Ginting kepelikan mengantisipasinya. Sampai di selanjutnya, kekeliruan Ginting diakhir gim pertama bikin Chen Long menang dengan 21-19.
Masuk gim ke-2, Ginting langsung tancap gas. Dropshot yang dilanjutkan dengan smash keras langsung bikin Ginting unggul. Meskipun sempat menguber, Chen Long dipaksa menjauh karena blocking elok yang bikin Ginting mendapat jeda 11-6.
Ginting kembali tekan selesai selang jeda. Gempuran buat gempuran Ginting sukses menghasilkan banyak point yang membuatnya unggul jauh dari Chen Long. Sayangnya, point Ginting tiba-tiba berhenti di angka 18.
Chen Long yang menghangat bikin Ginting kelabakan. Sejumlah kali sampai Ginting dibikin terjerembab oleh permainan tepat Chen Long. Hasilnya Ginting mesti mengaku kedahsyatan tunggal putra China itu dan kembali berserah di gim ke-2 21-18.
Demikianlah peristiwa Anthony Ginting sukses permainkan Chen Long seperti anak kecil tapi di comeback di poin-poin akhir.
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak ikut serta dalam materi content ini.
Tak mau terserang comeback dari Anthony Ginting, Chen Long pun ikut menaikkan tekanan permainan. Smash-smash kerasnya bikin Ginting kepelikan mengantisipasinya. Sampai di selanjutnya, kekeliruan Ginting diakhir gim pertama bikin Chen Long menang dengan 21-19.
Masuk gim ke-2, Ginting langsung tancap gas. Dropshot yang dilanjutkan dengan smash keras langsung bikin Ginting unggul. Meskipun sempat menguber, Chen Long dipaksa menjauh karena blocking elok yang bikin Ginting mendapat jeda 11-6.
Ginting kembali tekan selesai selang jeda. Gempuran buat gempuran Ginting sukses menghasilkan banyak point yang membuatnya unggul jauh dari Chen Long. Sayangnya, point Ginting tiba-tiba berhenti di angka 18.
Chen Long yang menghangat bikin Ginting kelabakan. Sejumlah kali sampai Ginting dibikin terjerembab oleh permainan tepat Chen Long. Hasilnya Ginting mesti mengaku kedahsyatan tunggal putra China itu dan kembali berserah di gim ke-2 21-18.
Demikianlah peristiwa Anthony Ginting sukses permainkan Chen Long seperti anak kecil tapi di comeback di poin-poin akhir.
(DKH)
Kontent di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Reporter Okezone.com tak ikut serta dalam materi content ini.